SEBONGKAH HATI YANG DIMILIKI.

Tagur-42

Andi menatap hampa pada telepon seluler yang telah dimatikan Prita. Ia masih mempertanyakan kenapa tiba-tiba Prita begitu ketus terhadapnya.

Andi bergegas ke kamar istrinya. Sudah lebih satu tahun ini ia tidak tidur di kamar ini. Lira marah besar jika melihat Andi tidur di sampingnya. Lira tetap menganggap ini kamar Nina anak sulung mereka yang telah pergi untuk selamanya.

Tapi pagi tadi ia melihat perubahan yang begitu besar terhadap Lira. Ia mulai bisa berkomunikasi dengan teman SMA nya dulu yang sekarang menjadi Psikolog. Sudah enam bulan ini pula Lira diterapi oleh Prita. Sementara ia telah lupa diri. Ia tergoda untuk mengenal seorang gadis calon dokter. Praktek di Rumah Sakit tempatnya bekerja.