Rahmat Nurdin, M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pesan Untuk Generasi 76

Pesan Untuk Generasi 76

Tanak Nasi Uwok Lado, Kana Kaji Baok ka Dado

Pesan ini disampaikan oleh salah seorang murabbi kita yang telah mendahului kita yaitu beliau Buya Muhammad Zein. Kata ini pada dasarnya sudah sering berulang disampaikan oleh siapapun yang pernah membaca, mendengar langsung dari guru kita tersebut. Pemaknaan dari kata tersebut barangkali yang mesti diperdalam lagi, lima atau mungkin 10 tahun terakhir setiap angkatan memiliki tema yang akan mereka jadikan sebagai perekat antara sesama angkatan untuk 5-10 tahun atau bahkan sampai masing-masing dari mereka sudah tiada lagi. 

Tema angkatan 67 ini sangat menarik dan tentu saja memiliki makna tersendiri bagi mereka sebagai perekat antar sesama mereka. "SATUJUAN" Satu kata sudah cukup bagi mereka untuk meraih cita-cita dan tujuan dalam hidup mereka di masa yang akan datang. 

Tujuh tahun menuntut ilmu di MTI Pasir bukanlah waktu yang pendek, tapi tujuh tahun dalam menuntut ilmu belum ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan para guru dan ulama-ulama kita dahulu dalam menuntut ilmu. Bahkan kamu yang diberi ijazah hari ini, setelah melalui proses belajar selama tujuh tahun dan hari ini kamu akan berani mengatakan, ternyata menuntut ilmu selama tujuh tahun itu belum ada apa-apanya, belum seberapa ilmu yang didapat, rasanya kemarin kita belum pas dalam memakai seragam sekolah, dan masih mintak tolong kepada kakak-kakak senior, eee,,, ternyata sekarang kita malah sudah diwisuda. 

Dulu para ustadz/zah kita masih sering, memaki, memukul kita karena kenakalan kita yang tidak mau menyimak kitab yang dibacakan olehnya, dan faktanya sekarang kita sudah diberi ijazah. 

Dulu para ustadz/zah memukul tapak tangan kita, punggung kita dengan rol dan rotan karena kita sering meribut di dalam lokal, Kata-katanya hanya kita anggap sebagai omong kosong belaka, dan ternyata sekarang kita sudah memakai jaz lengkap dengan dasi seperti para konglo berat hebat. 

Dulu kamu sering memberi gelar buruk kepada ustadz/zah dengan gelar, guru killer, guru letoi, guru yang tidak pandai senyum, dan sederetan gelar lainnya tentunya hanya kamu semua yang tahu. Dan ternyata sekarang kamu berdiri dihadapannya dan besok kamu akan pergi meninggalkannya, kamu akan memulai babak baru dalam hidup, sementara guru mu itu akan melanjutkan rutinitasnya mendidik adik-adikmu. 

Dulu kamu sering tidur-tiduran ketika belajar dengan guru-gurumu, seolah kamu tidak mau dan sudah muak belajar mendengar ocehan dan nasehat dari gurumu. Sekrang kamu tidak akan mendengar ocehan dan cermah gurumu lagi, itu semua akan menjadi kenangan atau dendam di dalam di hatimu. 

Dulu kamu sering mengeluhkan guru-gurumu yang suka ngasih tugas banyak, ngeluh ulangan mendadak, ngeluh pada guru yang pelit ngasih nilai, ngeluh pada guru yang sering menjelaskan tidak tuntas-tuntas, ngeluh pada guru yang sering cuekin kamu dan tidak peduli padamu, dan berbagai bentuk keluhan lainya. Namun sekarang dan selanjutnya, kamu tidak perlu lagi ngeluh dan kesal pada guru tersebut, karena masanya kamu di MTI sudah habis. Ternyata waktu ngeluh dan kesalmu pada gurumu hanya sebentar, dan guru-gurumu tidak akan pernah lagi membuat kamu kesal, karena kamu sekarang sudah besar dan sudah menjadi alumi.

Okee... Kita hentikan menyebut masa lalu. Karena akan sangat panjang kalau ditulis di sini. Maka melalui tulisan pendek ini gurumu akan mewariskan sepenggal kata-kata, hanya ini yang dapat dia berikan. 

AMALKAN DAN AJARKAN APA YANG TELAH DIAJARKANNYA OLEH GURUMU. 

Mohon dan mintaklah kepada Allah agar setiap ilmu yang di ajarkan oleh para guru-gurumu, sedikit atau banyak diberi keberkahan oleh Allah. Setelah itu berusahalah menerbarkan ilmu itu agar orang lain mendapatkan manfaat dari ilmu itu, "Sebaik-baik manusia adalah yang belajar, mengamalkan dan mengajarkannya".

SEBUTLAH NAMA GURUMU DALAM DOA-DOAMU

Ada sebuah kisah nyata dari seniormu. Sewaktu dia nyantri dulu, semasa nyantri dia termasuk siswa yang tidak diperhitungkan malah sering disepelekan oleh teman-temannya termasuk beberapa orang gurunya. 

Namun ada satu kebiasaannya yang sering dia lakukan yaitu sehabis belajar terutama belajar dengan Buya Awis dia selalu mintak dibacakan al-fatihah, kebiasaan ini yang membuat Buya Awis kenal dengan dia, doa yang selalu dia ucapkan adalah agar Buya selalu membacakan AlFatihah untuknya. 

Artinya berwasilah lah dengan guru-gurumu dalam setiap doa-doamu, insya Alloh doa-doamu akan diijabah oleh Allah.. 

KAPAL TIDAK AKAN TENGGELAM KARENA DIKELILINGI OLEH AIR

Kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri, berapapun besarnya kapal yang berlayar di lautan selama dikelilingi oleh air ia tidak akan tenggelam. Kapal akan tenggelam apabila air dibiarkan masuk kedalam kapal. 

Perumpamaan ini. Kalau diibaratkan sama dengan keyakinan dengan ilmu yang kamu pelajari selama 7 tahun, diluar sana kamu akan menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup, selama kamu menjaga dan berpegang teguh dengan ilmu yang telah dipelajari, berapapun besarnya ombak yang menghantam keyakinan mu, InsyaAllah kapalmu tidak tenggelam. 

KANA-KANA KAJI

Banyak hal yang telah kamu pelajari selama masa 7 tahun itu. Kamu tidak hanya belajar ilmu yang tersurat di dalam berbagai kitab, tapi juga belajar ilmu-ilmu yang tersirat yang tidak tertuang di dalam kurikulum manapun, menjadikan lingkungan sekitar sebagai materi belajar (alam takambang menjadi guru). Mengingat kembali pesan-pesan para guru, merupakan langkah awal untuk maulang-ulang kaji, pesan ini tidak hanya sekadar diingat. Masukkan pesan itu kedalam hati, simpan di dalam dadamu. 

Banyak pesan sebenarnya yang akan di tulis, cuma karena sudah lelah, maka dicukupkan dulu sampai disini. Semoga pesan singkat ini akan menjadi cermin bagimu dalam menjalani yang akan datang. 

Wallahu'alam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post