135. ZONK
Jenuh sudah
Merenda jiwa
Menyulam kalbu
Terasa tiada lagi punya
Kata-kata
/
Ku cari
Setiap inci helaan nafas
Untuk tercucurah
Lewat untaian kalimat
/
Gagal
Tiada istimewa
Tiada ide di sana
terungkap lewat kata
zonk
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
zonk dosanya setelah Ramadhan, keren
He he he.. makasih hadirnya bunda. Salam sehat selalu.
Zonk saja jadi puisi indah nian Bunda. Keren terus..terus keren.
Saking paniknya cari ide Bund.. ha ha ha
Mantap puisinya penuh makna Bunda Rahmaizar, semoga sehat selalu
Aamiin.. makasih hadirnya bunda..kembali salam..
Keren puisinya. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.
Aamiin..makasih hadirnya bunda .