Ku Sematkan Namaku
KU SEMATKAN NAMAKU
Impian yang sudah lama ada di benak saya. Pernah sih waktu SMA menulis cerpen dan mengirimkan kepada penerbit di daerah saya tinggal dulu. Seringkali juga saat saya gundah gulana alias GALAU pada masa remaja dulu, menulis puisi-puisi curahan hati yang tak dapat diutarakan langsung. Itu merupakan ungkapan rasa saya sebab tak dapat mencurahkan langsung maka tulisan menjadi sahabat saya. Bila mengingat saat-saat itu saya jadi tersenyum sendiri.
Kini saya sudah menjadi seorang guru, profesi yang mulia karna karya-karyanya. Seperti semboyan yang selalu terngiang-ngiang di kepalaku “ Guru Mulia Karena Karya”. Apa karya yang sudah saya hasilkan? Adakah yang mengetahui karya saya? Sampai detik ini pun saya bertanya pada diri sendiri. Pantaskah saya di sebut sebagai guru? Guru yang Muliakah saya? Sungguh… sangat kecil dan tak berartinya saya bila semboyan itu melekat pada saya sebagai Guru.
Yang lebih menantang adalah saat saya membuka Whats App group MGMP Pulogadung ada undangan seminar dari Ibu Lita tentang Pelatihan Menulis Buku. Saat membaca tulisan inspiratif seorang Sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer “ Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah”. Deg… hati saya tergoncang, inilah kata-kata yang membakar hati saya. Saya terbangun dari mimpi dan menemukan lagi impian yang terkubur. Inilah impian saya. yang lama tersimpan di lubuk hati yang terdalam. Ingin bisa menulis. Tulisan yang bisa dibagi kepada siapa saja, di mana saja, kapan saja, hingga akhir hayat tetap terkenang. Bukan untuk mencari pujian dan popularitas, tapi lebih mengharapkan amal jariah yang mengalir terus walau sampai akhir hayat. Ya Allah… kabulkanlah…
Pelatihan Menulis Buku di Kemendikbud pada 21-22 Januari 2017 ini sangat membakar semangat saya. Tidak banyak teman-teman guru di tempat saya mengajar yang tertarik mengikuti berbagai pelatihan. Entahlah, mengapa? , tapi terus terang saya senang sekali bisa selalu hadir dalam setiap pelatihan-pelatihan apapun yang dapat mengembangkan potensi saya. Khususnya pelatihan ini sungguh membuka mata hati dan pikiran saya agar tetap semangat menjadi guru yang mau berkarya .Berkarya menulis buku.
Bapak Muhammad Ikhsan yang membuka pelatihan ini sangat antusias dan penuh motivasi. Ia menyalakan api yang semakin membara pada diri kami semua. Saya yang semula tidak percaya diri akan bisa menulis buku, menjadi tersulut api. Beliau menantang kami semua untuk berani mencapai target SAGU SABU “Satu Guru Satu Buku” di Hari Pendidikan Nasional 2017.
Satu-persatu kami pun maju untuk mencanangkan komitmen bahwa nama dan tanda tangan yang kami sematkan pada dinding itu menjadi bukti bahwa kami akan serius dengan tujuan tersebut. Akan mempersembahkan sebuah buku di HarDikNas nanti. In sya Allah. Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat bu guru hebat.
Terima kasih Pak Yudha.
Mantap Boru Pohan, sukses selalu