Penulis kece buku kece adalah sebutanku bagi setiap penulis yang telah memujudkan keinginan dan idenya dalam tulisan dan menjadikannya sebuah buku yang diharapkan dapat menginspirasi dan menjadi sharing knowldge bagi para pembacanya.

Aku awali cerita ini di hari pertama mengikuti kegiatan TNGP (Temu Nasional Guru Penulis) 2019, pagi hari yang cerah dengan disertai oleh asa dan gairah ku langkahkan kakiku memasuki stasiun kereta api yang akan membawaku menuju balai Jakarta bertemu dengan para penulis kece dengan buku-bukunya yang pasti kece dari seluruh Indonesia.

Akupun sampai di balai Jakarta, Kami memakai aula yang cukup luas dan nyaman. Aku mencari kursi dimana aku bisa melihat dengan jelas kearah panggung, jadi ku pilih bagian tengah atau lebih tepatnya lurus dengan arah panggung, aku duduk agak dibelakang karena bagian depan sudah banyak terisi, sambil meminta ijin kepada seorang ibu cantik yang sepertinya sedang menunggu temannya datang. Aku memperkenalkan diriku, seperti biasa aku selalu percaya diri dimanapun aku berada, meskipun ditempat itu tidak ada satu orangpun yang ku kenal, senang rasanya bisa bergabung dengan para penulis kece ini; gumamku dalam hati. Mereka yang datang dari beberapa provinsi di Indonesia, menggunakan pesawat dengan biaya pribadi itu sangat luar biasa, demi mengembangkan kompetensi menulis, berbagi ilmu dan cerita antar penulis.

Setelah dapat kursi, sambil menunggu acara dimulai aku berkeliling disekitar aula tersebut kemudian dengan takjubnya kudapati bingkai-bingkai photo buku yang telah dipajang secara berurutan; luar biasa para penulis kece ini, buku-buku mereka(baca:kami) benar-benar kece dengan cover buku yang bisa dibilang sangat “menjual”, menarik dan mengena buat pembaca.

Dan kemudian acarapun dimulai, para narasumber membagikan setiap pengalaman dan kesannya pada setiap tulisannya yang telah mereka buat. Ditengah-tengah acara kusempatkan mencari seorang teman yang ingin bertukar buku dan kami berphoto, tidak hanya itu, akupun mendekati para penulis yang berasal dari sumatera utara, kami berkenalan dan kemudian berphoto, begitupula dengan yang dari sumatera barat pokoknya hari itu aku tak mau melewatkannya dengan mendekatkan diriku ke para penulis kece maklum aku adalah penulis pemula dan merasa bangga bila aku bisa berphoto dengan mereka semua.

Akhirnya kututup hari pertama TNGP itu dengan mendapati 5 buku kece yang aku dapat dari para penulis kece, dan salah satunya adalah penulis pria yang menulis buku dengan judul agak “menggelitik dan lucu” menurutku. Namanya penulis bebas mengekspresikan ide-idenya selama itu mempunyai daya tarik, begitu pikirku dalam hati sewaktu aku membaca setiap judul buku yang terpajang.

Hari kedua TNGP dimulai dari MRT lebak bulus menuju senayan, kami membuat merah ruang tunggu MRT dengan memakai kaos TNGP merah menyala seperti menyalanya hati kami dengan antusiasnya membawa buku yang telah kami tulis. Didalam kereta MRT aku membaca buku dari para penulis lain yang aku dapat pada saat di MRT itu, seorang penulis dari malang. Dan akhirnya MRT membawaku menuju kemdikbud yang letaknya dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki saja dari halte MRT Senayan.

Banyak photo, banyak teman, banyak buku, banyak cerita, banyak ilmu yang aku dapat selama dua hari mengikuti kegiatan TNGP ini. Dan tentunya sudah tak sabar rasanya ingin menulis kembali, membuat buku yang ke dua. TNGP dengan penulis kece juga buku kecenya membawaku mempunyai semangat yang lebih lagi dalam berkarya lewat tulisan-tulisan kece.

Semoga dapat bertemu kembali ya para penulis kece di seluruh Indonesia. Karyamu, karya kita untuk kemajuan literasi Indonesia. Salam semangat Penulis kece Buku kece.