RAHAYU

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Coretan luka anak
Sebuah coretan

Coretan luka anak

Kemarin.. kita semua digemparkan oleh sebuah pemberitaan mengenai seorang anak perempuan berusia lima belas tahun yang membunuh teman adiknya yang masih berusia enam tahun.

Entah apa yang ada dibenak si anak perempuan tersebut saat dia melakukan pembunuhan yang ternyata sudah direncanakan olehnya pada sebuah tulisan berupa gambar dan kalimat di bukunya. Begitu jelas detail perencanaan pembunuhannya.

Berawal dari kesukaan pada film bergenre horor, si anak perempuan mencoba "mempraktekkan" apa yang telah dilihatnya. Sadis dan miris.. dia menyuruh korban masuk kedalam bak mandi dan dengan sengaja ditenggelamkannya anak kecil tersebut sampai akhirnya tidak bernafas dan menaruhnya pada sebuah ember dan dimasukkan ke dalam sebuah lemari kamarnya.

Apakah yang sedang terjadi dengan si anak perempuan? Mengapa dia sanggup melakukan pembunuhan?

Inilah coretan luka sang anak

Tidak adanya perhatian dan kasih sayang dari orangtua

Menjadi faktor pemicu penting dalam tindakannya

Saat sang anak menonton sesuatu tanpa pengawasan akan berdampak negatif akhirnya, karena kita tidak tahu apa yang ditontonnya.. apakah itu baik atau buruk untuk perkembangannya. Disinilah dibutuhkan peran serta orangtua/orang dewasa untuk mau "terlibat" langsung dalam kegiatan anak. Bukan untuk bermaksud mengekangnya.. tapi diberikan kebebasan yang bertanggung jawab.

Biarkan anak melakukan aktifitas yang disukainya tapi kita juga punya kewajiban untuk mengkontrol setiap tindakan si anak tanpa menyakiti perasaannya. Justru pada saat kita menemani si anak dalam menonton sebuah tayangan, dia akan merasa "oh, ada teman", ada yang memperhatikan. Disinilah saat yang tepat bagi kita orangtua jika kita melihat si anak menonton hal-hal yang dianggap tidak sesuai atau cenderung akan membahayakan si anak dalam berperilaku dan pemikirannya tentang sesuatu hal, memberikan teguran yang lembut tanpa harus mengeluarkan kata-kata yang kasar dan intonasi yang tinggi.

Berita ini hampir mirip dengan kejadian saat ada anak perempuan yang masih berusia belasan tahun juga (SMP) yang menjatuhkan dirinya dari lantai atas gedung sekolahnya. Semua dilakukan karena tidak adanya perhatian dari orangtua. Mereka rindu kasih sayang orangtua, mereka rindu diperhatikan oleh kedua orangtua. Sekalipun kedua orangtua sudah bercerai, saya rasa sebagai anak wajib membutuhkan kasih sayang yang lengkap dari orangtua kandungnya, bagaimanapun caranya. Karena keputusan bercerai itupun sudah "merusak" jati diri anak, jangan lagi renggut masa depan mereka yang harusnya dinikmati dengan bahagia. Mari matikan ego setiap orangtua yang sudah bercerai demi "peluang" hidup anaknya.

Coretan luka anak

Ditulis dan digambarkan dengan hati yang rusak

Hanya dengan tontonan horor yang membuat sesak

Ditambah tidak adanya perhatian orangtua untuk si anak

Semua berubah menjadi hal yang mengerikan baginya

Siapa yang harus bertanggung jawab akan ini semua

Orangtua, rumah, guru dan sekolahnya?

Yang jelas mari kita sama-sama berbenah

Kejadian ini harus ditangani dengan kepala yang jernih

Tidak perlu saling menyalahkan itu hanya membuat sedih

Apalagi membuat si anak semakin terpojok perih

Si anak telah menyerahkan diri

Dengan sadarnya dia mendatangi kantor polisi

Apakah akan diproses dan dijebloskan seorang diri

Membayangkannya membuat aku sedih sendiri

Ini artikel saya yang kedua mengenai remaja yang menghancurkan diri

Yang pertama dia bunuh diri, dan yang kedua dia yang membunuh dengan seorang diri

Entah apa yang sedang terjadi di dunia ini

Bisakah kita saling bergandengan tangan dan sedikit memperhatikan apa yang sedang terjadi

Dimulai dari lingkungan kita sendiri

Kenali anak dan hargai kehadirannya sebagai jati diri

Sempatkan meluangkan waktu untuk menyayangi

Mudah-mudahan kejadian ini tidak akan terulang lagi

Selama kita orangtua mau berbenah diri

Dan saya juga menghimbau bagi pasangan muda, yang hendak menikah

Yakinkan hatimu dengan pasanganmu

Jangan terburu-buru mengambil langkah seribu

Menikah cepat kemudian selingkuh tanpa malu

Bertengkar dan kemudian bercerai pasti itu maumu

Tidak tahu dampak yang akan terjadi pada anakmu

Stop lakukan itu dan berpikirlah jangan keliru

Karena setiap rumah tangga pasti ada lika-liku

Bertahanlah demi anakmu.. karena pasanganmu adalah pilihanmu

Berdua bersama jalani hidup lupakan masalahmu

Jangan lupa berdoa dan menghadap pada yang Maha Kuasa, Dia tidak akan melupakanmu

Dia akan menguatkanmu dan membawamu melewati semua jalan yang kau anggap berliku

Buatlah coretan indah dihati anakmu

Yang akan selalu dikenang dan diingatnya darimu

Bahwa kau adalah orangtua yang penuh rindu

Penuh kasih dan penuh perhatian yang tak akan semu

Sehingga dia dapat lebih menghargai hidup dan melangkah ke masa depan tanpa rasa pilu

Tangerang, 9 Maret 2020

Salam

Penulis kece buku kece

Rahayu, M.Pd

#Tantangan hari ke 55

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post