Sebuah cerita cinta yang tak biasa dan dirasakan oleh sepasang muda-mudi yang sedang dimabuk cinta, merasakan indahnya cinta seolah dunia hanya milik mereka semata.

Cerita cinta ini dimulai dengan sebuah tatapan yang manis

Berasal dari seorang yang manis dengan rambut yang klimis

Pertama kali bertemu dengannya, dia cuek seperti kehabisan kata-kata.. agak tragis

Pemalu dan apa adanya.. tidak banyak berkata dengan

pandangan sekilas

Hari demi berhari bertemu dengannya

Menjadi sebuah tantangan yang nyata

Karena "diam" nya membuat hati terpana

Sampai kapan harus menunggu mengeluarkan kata

Canda dan tawa mengiringi cerita

Sesekali melempar senyumnya

Sesekali mengeluarkan kata

Kalau di ingat ternyata lucu kisahnya

Bikin gemas sampai kehabisan rasa

Ya rasa kesal dan grogi jadi satu

Saat bertemu hanya mata yang menyatu

Tanpa satu katapun padahal itu yang ditunggu

Entah kenapa, tidak ada seorangpun yang tahu

hari ini adalah bari yang ku tunggu..

Apakah si pemalu cukup tangguh untuk bertemu..

Rasanya tidak mungkin tapi ya siapa yang tahu..

Tibalah saatnya.. dia pun datang bertamu..

Wah.. ternyata dia berani juga kata hatiku..

Duduk di sebuah sofa berwarna biru

Sebiru hatiku sewaktu bapakku menyapamu lebih dahulu

Harusnya kamu yang mulai lebih dulu

mungkin pikiranmu tak menentu sehingga kaku

Sekedar memberi salampun terlewat bagimu

Ahhh.. bagaimana sih dirimu..

Agak aneh.. apakah aku harus berpacaran denganmu?

Dia meleparkan senyum.. jurus dahsyatnya itu

Ahhh.. aku pun jadi tersipu malu dan memutuskan untuk membalas senyum itu

Suasanapun mencair.. seperti batu es yang didiamkan diatas perapian..

Setiap cerita mengalir deras tanpa resapan..

Ada tawa menyertai setiap kata yang tersimpan..

Dan akhirnya diungkapkan dengan pantun yang berbalasan..

Begini katanya..

Buah jeruk disimpan dalam keranjang

Warnanya kuning tanda matang

Inilah saya datang bertandang

Menemui putri bapak, yang saya sayang..

Eeaaaaa krik..krikk..kriiikk....

Huwahahhhahaha.. mendengar pantun itu

Membuatku tertawa terpingkal-terpingkal sampai terharu

Sikap yang pemalu, tak kutahu dia akan seperti itu

Tapi bapakku tak mau kalah diapun membalas pantunmu..

Buah semangka warnanya merah

Membelinya dengan harga yang murah

Kamu datang sambil membawa hadiah

Asalkan kamu dapat menyanyanginya tanpa celah

Ijin dari saya sudah pastilah..

Uhuuuuyyy.. pantun bapakku memecahkan suasana

Kami semua tertawa dengan bahagia

Dan berharap sejenak waktu akan berhenti dan membawa setiap rasa yang ada

Aku suka dengan caranya mulai berkata

Terasa lebih indah dari pada hanya merangkai kata

Dan begitulah mengalir seperti adanya

Dia mulai dapat beradaptasi dengan mudahnya

Pertemuanpun berlanjut kearah yang lebih dari sekedarnya

Akankah berlabuh disebuah dermaga kisahnya

Keesokan harinya kita pun berjanji

Bertemu di depan sebuah menara yang tinggi

Menara eiffel bukti cinta dan telah menjadi saksi

Sebuah cerita cinta yang tak lekang apalagi basi

Sebuah cerita cinta yang ternyata apa adanya

Tidak dibuat-buat hanya untuk kesenangan dimata

Tetapi dipupuk dengan rasa yang ada

Berharap dapat kokoh dan menghasikan buahnya

Buah yang manis dan dapat dirasakan oleh semua

Tidak hanya kita sang pelaku cerita cinta

Tetapi semua orang sekitar merasakan dampaknya

Cinta yang dibangun dengan saling percaya

Apapun yang ada didepan sana..

tidak akan melunturkannya..

Setiap pasangan punya cerita cinta masing-masing

Yang terpenting adalah jangan menjadi asing

Apalagi karena sesuatu yang tidak penting

Membuat cerita cinta menjadi terpelanting

Banyak waktu bersama tidak menjadikan cinta dewasa

Tetapi sebuah pengertian dan percaya

Membuat cinta menjadi lebih punya makna

Mari rayakan cerita cinta yang kita punya

Menjadi sebuah maha karya dari Sang Pencipta

Tangerang, 6 Maret 2020

Salam

Penulis kece buku kece

Rahayu, M.Pd

#Tantangan hari ke 52