Pelangi Sunyi di Nusa Penida (Episode 28. Meme Jatuh Sakit)
Pagi turun dengan gelisah, sisa hujan tadi malam meninggalkan hembusan angin yang dingin. Halaman rumah dan pura keluarga masih terdampak lembab, beberapa cawan di palinggih terisi air.
Selepas mesodan, ibadah paginya. Masih dengan kebaya, Meme duduk menyandar di teras depan. Mukanya lusuh dan tubuhnya berkeringat dingin. Tampak sekali gurat lesu, efek kurang tidur. Sesekali matanya terlihat mengerjap dan berkali-kali menguap. Kesehatan Meme terganggu.
Bli Made yang baru saja menyembul dibuat kaget, setengah berlari dia mendekatinya. Meme hanya diam saja dengan tubuh tak bertenaga. Tangan Bli Made menyeka kening, tangannya terasa bergetah menempel “ Ya Allah, panas sekali tubuh Meme.”
Reflek Bli Made langsung memapah tubuh lemah itu dan membawanya ke kamar. Meme pingsan. Sambil terus membaluri dengan minyak angin, Bli Made memijat-mijat bagian kepala dan leher Meme. Nafas Meme begitu lemah.
Ni Luh Putu sehabis subuh tadi mengajak suaminya berjalan-jalan ke pantai dan hingga sekarang belum juga pulang. Berulang kali di telepon tidak ada jawaban, suara nada dering terdengar berbunyi dari balik kamar kakaknya, pertanda androidnya ketinggalan.
Dalam kondisi bingung, Bli Made menaik-turunkan layar androidnya mencari nomor mas bagas yang belum tersimpan, tetap juga tak berhasil. Cukup panik Bli Made dibuatnya. Tegak duduk yang menjadikannya bingung harus berbuat apa, sementara di depannya Meme terkapar.
“Apa mungkin menelpon Alice dan memohon bantuan atau ada baiknya mendatanginya saja?” perasaan gamang dan tidak enak hati melintas berkecamuk menguasai Bli Made, akan tetapi keingnan untuk segera memberikan pertolongan ke Meme membuatnya mengabaikan semuanya. Tak harus berpikir panjang yang terpenting keluar dari kondisi itu.
Di tengah kebingungan, tangannya kemudian menekan kontak Alice dan berusaha membuat panggilan, tidak menunggu lama telepon tersambung, jawaban salam dari seberang dijawab cepat oleh Bli Made. Setelah terlibat obrolan serius, Bli Made menutup teleponnya, meminta Alice segera ke depan.
Sejurus Alice sudah tiba dengan nafas yang masih tersengal. Bli Made menantinya di teras rumah. “What can I do for U, Bli?” (Apa yang bisa saya lakukan untukmu, Bli?” ujar Alice.
Sambil berpikir sejenak Bli Made kemudian angkat bicara. “I’ve contacted the doctor, in a moment he will come, please accompany him to give medication to Meme. I will pick up my sister dan her husband at the beach, left her cellphone at home,” (Saya sudah menghubungi dokter, sebentar lagi dia datang. Tolong temani beliau memberikan pengobatan ke Meme. Saya akan menjemput Kakak saya dan suaminya di pantai).
“Are U sure? Should I go there?” (Kamu yakin? Sebaiknya saya saja yang ke sana?)
“U are here to take care of Meme,” (Kamu di sini saja menjaga Meme) lanjut Alice.
Bli Made berupaya memberikan argumentasi, namun Alice lebih memilih ke pantai, untuk mempercepat tiba di tempat tujuan Bli Made memberikan kunci sepeda motor yang di parkirnya di depan. Alice menyambar Helm, kibasan jubah panjangnya mengikuti putaran tubuhnya.
Terburu-buru berbalik belakang, membuat kakinya terpeleset, dengan tubuh setengah limbung tangan Bli Made menahannya supaya tak terjatuh. Namun yang membuat mata terbelalak justru dari arah depan. Ni Luh Putu yang baru saja memasuki angkul-angkul bersama suami terlihat melotot dengan apa yang baru saja disaksikannya. Bli Made melepas pelan-pelan tangannya setelah yakin Alice telah tegak sempurna.
Sorot Mata Ni Luh Putu menatap tajam ke arah Bli Made. Tentu tak seperti yang dipikirkan kakaknya, akan tetapi faktanya dia melihat hal yang tak biasa yang bisa jadi dianggapnya bablas. Alice menunduk dengan perasaan serba salah.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga Meme baik-baik saja dan Bli Made bisa meluruskan keadaan yang sebenarnya kepada kakaknya.
Semoga bu...aamiin
Semoga meme baik -baik saja
Ya mbak...semoga
Campur aduk rasanya
Ya bu.....nano nano menuliskannya suasana hati
Meme, apa yang telah membuat beliau sakit? Semoga Meme baik-baik saja
Ya bu...aamiin
Lanjutkan
Siap pak..mksh hadirnya