Setelah dibingungkan oleh urusan membuat prakata, lembaran lain yang juga sering membuat pusing adalah blurb. Pengertiannya sering kali tertukar dengan makna sinopsis padahal pada kenyataan keduanya berbeda.

Sinopsis adalah ringkasan cerita dari isi buku yang kita tulis. Penyederhanaan yang mengupas awal kisah, puncak cerita (klimaks) hingga ujung kisah. Kronologis isi buku dituliskan dengan bahasa yang persuasif.

Dalam sinopsis, biasanya tokoh, karakter serta alurnya tertulis lengkap meskipun berupa rangkuman, tidak lebih dari dua halaman yang menyertai naskah utama lalu dikirimkan kepada penerbit sehingga pihak editor mendapatkan informasi atau mengetahui gambaran tentang naskah yang kita kirimkan. Keperluan lainnya untuk membuat cover yang benar-benar mewakili buku.

Sedangkan blurb adalah bagian di belakang buku yang bercerita tentang cuplikan buku, sifatnya membuat pembaca menjadi penasaran terhadap isinya, oleh karena nya buatlah sesingkat mungkin, menarik namun menyisakan tanya yang mengundang orang tertarik untuk membacanya. Kalimatnya Efektif dan efisien.

Dari beberapa buku best seller yang sering terpampang mejeng di toko buku, penulisnya biasanya hanya menuliskan blurb dengan beberapa cuplikan peristiwa yang paling menarik di dalam naskah, adegan yang paling klimaks, yang dituliskan padat dengan sedikit menyelipkan unsur tanda tanya pembaca yang mengajak mereka berpikir.

Dari uraian singkat ini, ternyata yang di belakang buku itu bukan sinopsis ya? bukan, yang dibelakang buku itu blurb.

Contoh : Blurb Novel Emak, Air Mata di Ujung Lentera.

Aku berjalan limbung, dadaku sesak, logikaku berantakan tersaput emosi yang sulit kukendalikan. Aku mencemburui takdir lalu meratapi diri. Ada yang menghangat mendera mataku, turun tak terbendung. Sesekali Emak mengelap matanya. Aku jadi sangat bimbang.

Emak adalah perempuan hebat, yang harus bersabung dengan banyak roman. Tiap episode di lalui dengan berbagai sesi heroik, tetapi mengapa emak menangis?

Nafasku terasa terhenti, aku semakin kuat memeluk emak.

Aku terisak. Emak telah menunaikan janjinya.

Contoh : Blurb Novel Surga buat Abah dan Bunda

“Ibu, lihat itu......Langitnya bergerak ya?”.

Air setinggi gunung telah berdiri kokoh menggumpal di atas kepala. Warna hitam bergolak menggulung bumi dengan ganas. Menyapu bersih semua yang berserak tanpa ragu dan berbelas kasih. Tsunami bahkan memporakporandakan ikan hasil tangkapan Abah yang susah payah dipasang Ibu di atas para-para.

Aku selamat dan terdampar di Negeri Jiran. Selama enam tahun aku merindukan Abah dan Ibu, mengubur ribuan hampa bersama Opah dan Atuk yang selama ini memupuk kasih sayang mereka dengan tulus. Selama itu pula setiap penghujan aku akan pergi ke pantai, menantang ombak dan menyalahkan laut, yang karenanya kedukaan ini terbawa hingga hari ini.

Aku menantang pasir yang terhampar dan sepuhan ombak untuk kumintai pertanggungjawabannya. Menemui laraku yang menyesak di sana, menyambangi kesedihan yang tidak pernah bisa terkubur oleh waktu. Berkunjung menyapa laut dengan hati yang tercabik, kembalikan Abah dan Bundaku!

Semoga bermanfaat, jika ada sumbang saran tuliskan di kolom komentar.

(Rumah cinta, 8 Desember 2020).

#H-329.