BELAJAR TENTANG KATA YANG LULUH DAN TIDAK LULUH
Ternyata tak cuma hati yang susah untuk diluluhkan, kata-kata juga terkadang begitu sulit diluluhkan, kecuali untuk beberapa hal tertentu, hehe.
Sering kali mengalami kesalahan dalam menuliskan kata karena adanya penambahan imbuhan. Kenyataan yang membingungkan tentunya, oleh karenanya dengan banyak membaca bisa menjadi tambahan referensi untuk terus memotivasi, berbenah sehingga meskipun dengan penuh perjuangan harus menguatkan tekad belajar memperbaikinya.
Selain isi yang menarik untuk dibaca, penyempurnaan ejaan baku dan tidak baku, sesuai dengan EYD atau tidak bahkan mengikuti kaidah adalah modal yang juga harus dimiliki oleh seorang yang punya cita-cita besar ingin memiliki tulisan yang baik dan benar.
Kesalahan paling awam yang terjadi adalah ketika sebuah kata dasar berhadapan dengan imbunan me-pe dan-i.
Dengan niat learning by doing, belajar sambil mengalami, mudah-mudahan apa yang terangkai dalam artikel ini bisa membantu untuk menambah hasanah pengetahuan kita semua.
Seperti dilansir dalam laman mojok.co(13/08/2018), ada beberapa kata yang akan meluluh ketika bertemu dengan imbuhan dan ada kata yang tetap sama sebelum diberikan imbuhan (kata yang tidak meluluh)
Kenyataan yang membuat kita harus tahu, karena telah terbentang dengan sangat nyata bahwa kasus imbuhan me- dan pe-, tidak semua meluluh.
Lebih lanjut dalam laman ivanlanin.wordpress.com (05/04/2010),
Kata dasar yang berawalan huruf k, p, s, dan t yang diikuti oleh huruf kedua vokal akan luluh jika mendapat imbuhan me- atau pe-.dan I Contoh: mengenai (kata dasar: kena), memukul (kata dasar: pukul), menyalin (kata dasar: salin), dan menari (kata dasar: tari). Selain kata yang berawalan K,P,S,T ini maka kata dasar ini tidak akan meluluh.
Kata dasar yang berawalan huruf p yang diikuti oleh huruf kedua konsonan tetap akan luluh jika mendapat awalan peng-. Contoh: pemroses (kata dasar: proses), pemrogram (kata dasar: program), dan pemrotes (kata dasar: protes).
Pengecualian diterapkan untuk dua bentuk: mempunyai dan mengkaji. Meskipun harusnya lebih berterima dengan memunyai dan mengaji namun faktanya dibakukan dengan mempunyai dan mengkaji, alasannya dianggap lebih mudah diucapkan dan untuk membedakan dengan mengaji yang memiliki makna lain (membaca atau mempelajari Alquran).
Semoga bermanfaat. Senantiasa berbagi kebaikan dan menebar virus kebahagiaan. Jika ada kritik dan saran, monggo dituliskan di kolom komentar, terima kasih.
#H-309
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap. Terimakasih ilmunya Pak Radino
Keren. Terima kasih atas pencerahannya, Mas Radinopianto. Salam literasi.
Tq sudah berbagi ilmu mas. Barakallahu fiik
Makasih ilmunya pak
Terimakasih Pak Iqbal, menambah ilmu pembaca
Terimakasih pencerahan nya pak. Belajar lagi saya agar tak salah menulis kata.
Terimakasih ilmunya pak
Selaku bergizi. Terimakasih ilmunya. Barokallah
Mantap. Cuma sedikit kritik. Kata silahkan yang baku Silakan. Maaf.
Sudah saya akrabkan dengan monggo saja, terima kasih mbak
Artikel yg sangat bermanfaat. Lanjut terus untuk learning by doing.
Syukran utk sharingnya, Mas. Barakallahu fiik
Good job
Terima kasih ilmunya pak
Ini seperti pelajaran tajwid dalam pelajaran baca tulis Al Qur'an mas. Mantap.
Terimakasih ilmunya, manfaat..
Keren pak terima menambah ilmu kita pak
Keren habis
Terima kasih ilmunya, Pak. Izin follow, ya, Pak. Salam sukses.
Sudah saya follow.back bu, mksh