Rachmani Dewi Sulistyawati

Terus melangkah, jangan menyerah apalagi berbalik arah...

Selengkapnya
Navigasi Web
NGOBROL

NGOBROL

Membersamai Remaja (6)

Sudah dua hari ini saya mendapat pesan yang sama di beberapa grup wa. Isinya adalah ajakan untuk menandatangani petisi untuk menghentikan tampilan iklan situs belanja shopee yang menggunakan grup blackpink dengan penampilan yang seronok dan jauh dari nilai budaya Indonesia. Parahnya lagi ternyata iklan tersebut ditayangkan pada jam tontonan yang dikonsumsi oleh anak-anak.

Di tengah keprihatinan terhadap ketidakpekaan pemerintah, saya semakin disedihkan oleh pernyataan seorang remaja di sosial media.

"Sabar ya. Jangan hiraukan emak-emak rempong itu..." . Pakai hastag blackpink.

Hiks ...sedih sekali saya mengetahuinya. Karena saya tahu betul siapa remaja yang memasang status tersebut.

Rasanya ingin sekali saya ajak makan es krim semangkok besar sambil mendengarkan dia ngomong ngalor ngidul tentang dunianya. Dunia remajanya yang kini tengah dijalaninya. Mencoba memahaminya sekaligus mencari tahu dimana putusnya rantai antara pendidikan agama yang diterimanya dengan perilakunya kini

Saya jadi teringat saat kemarin malam saya dan dua remaja saya ngobrol bertiga. Hal yang tidak serius, sangat remeh temeh dan pastinya sesuatu yang membuat kami tertawa bersama

Saya menikmati betul saat-saat demikian itu. Terlebih kesempatan bisa ngobrol bertiga sekarang ini hanya dapat dilakukan saat anak putri saya sedang pulang dari pondok, baik karena liburan ataupun ada keperluan khusus seperti semalam

Kita sebagai orang tua seringkali keliru menggunakan sarana ngobrol dengan remaja kita. Seringkali orang tua baru membuka komunikasi disaat mereka merasakan adanya masalah dengan remajanya

Ditambah lagi dengan gaya komunikasi bak polisi yang sedang memeriksa kasus. Kita lebih banyak menuntut jawaban untuk kemudian menunjukkan dimana letak kesalahan remaja kita. Ketimbang memasang telinga lebar dan hati lapang serta sabar untuk mendengarkan penjelasan mereka.

Ditengah kesibukan sebagai orang tua, kita suka lupa pada makna sejati dari kegiatan mengobrol. Kita terkadang lupa bahwa mengobrol adalah kegiatan sarana untuk saling memahami.

Terkadang kita terlupa bahwa mengobrol adalah sarana mengekspresikan cinta dan mengikat hati diantara anggota keluarga

Dengan hubungan yang saling memahami, penuh cinta dan penuh keakraban maka akan lebih mudah bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai yang penting dalam keluarga.

Yuk kita ngobrol pakai cinta, yang bisa bikin saling mengakrabkan dan memahami dengan remaja kita. Sehingga tak ada lagi remaja yang menjauh dari keluarga dan kemudian mendekat ke tokoh di luar sana yang memberi pengaruh buruk

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaps, paparan yang memberikan solusi tentang memberikan waktu untuk anak yang sudah menginjak remaja, agar mereka ada temoat bersandar, maka memberikan bahu untuk mereka merupakan keniscayaan agar mereka tidak cari bahu di luar sana yang mungkin akan mencelakakan mereka. Tulusan yang runut dan apik, hanya kata di mana, di antara, di saat, di tengah digabung atau dipisah yah. Sebelumnya ada artikel saya tentang hal ini. Kita terlupa, sebaiknya kita lupa saja kali yah. Maaf. Sukses selalu dan barakallah

10 Dec
Balas

Syukron untuk apresiasinya yang selalu setia. Untuk penggunaan preposisi sepertinya saya harus belajar lagi ya..

11 Dec



search

New Post