Media Dahsyat itu Bernama Contoh (tantangan hari ke-24)
#TantanganGurusiana
Mencontohkan adalah pembelajaran yang terbaik daripada sekadar teori yang diberikan.
Terlebih bila kita ingin mengembangkan keterampilan berkomunikasi pada siswa.
Maka sudah pasti kita sebagai guru harus membiasakan cara berkomunikasi dengan baik kepada siswa.
Baik secara lisan, tulisan maupun bahasa tubuh yang menjadi media tersampaikannya pesan.
Sebagai guru kita perlu peka kapan memanggil siswa dengan lambaian tangan atau dengan menyebutkan namanya.
Sebagai guru kita pun perlu peka bagaimana dan kapan kita menyampaikan rasa kecewa kita pada saat kita mendapati mereka melanggar kesepakatan bersama.
Sebagai guru kita pun perlu belajar mengemas bagaimana pertanyaan disampaikan agar tetap fokus pada masalah bukan hendak menjatuhkan harga diri siswa kita
Sebagai guru kita pun perlu membiasakan mengucapkan empat kata sakti pada siswa kita, sehingga mereka pun akan melakukan hal yang sama.
Terima kasih, tolong, maaf dan permisi adalah kata yang sederhana namun memiliki implikasi besar, baik bagi yang mengucapkan maupun bagi penerimanya.
Maka tak salah bila dikatakan pengembangan keterampilan komunikasi yang tercantum pada RPP sejatinya bukan kepada siswa.
Melainkan kepada guru dan orang tua yang juga harus mampu mengembangkan keterampilan berkomunikasi ini.
Karena mereka, siswa dan anak kita sejatinya hanya mengikuti dari apa yang kita contohkan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar