Lebih Sulit Lebih Baik? (tantangan hari ke -33)
#TantanganGurusiana
Terasakah bagi kita, materi yang dipelajari anak kita di sekolah semakin sulit?
Materi pelajaran yang dahulu diberikan di kelas tiga misalnya, kini telah ada di kelas dua.
Atau bandingkan dengan saat kita dulu saat duduk di kelas satu sekolah dasar, kita masih disibukkan mengeja kalimat INI BUDI, INI IBU BUDI, WATI SAKIT GIGI, dan masih banyak lagi.
Buku teks kelas satu saat ini sudah penuh dengan kalimat lengkap serta makna yang seringkali tidak mudah dipahami oleh siswa kelas satu sendiri.
Padahal bila kita pahami tahap perkembangan kognitif anak kelas satu SD, gambar lebih mudah dan disenangi untuk dibaca. Hal ini karena anak masih dalam tahap perkembangan kognitif konkret.
Tentu akan terasa lebih menyulitkan bila anak harus belajar dengan buku teks yang tebal, berat, teksnya sangat panjang, maknanya pun abstrak serta minim gambar.
Dan itulah yang terlihat di banyak buku teks pelajaran kelas satu.
Hasilnya bisa ditebak, belajar sulit menjadi sesuatu yang menyenangkan, penuh rasa susah payah. Alih-alih menjadikannya tantangan untuk ditaklukan. Materi belajar bagaikan beban yang ingin segera dilepaskan.
Hasilnya bisa ditebak, belajar terasa tidak mudah untuk menjadi sesuatu yang menyenangkan, penuh dengan rasa susah payah. Alih-alih menjadikannya tantangan untuk ditaklukan. Materi belajar bagaikan beban yang ingin segera dilepaskan.
Akhirnya banyak orang tua yang mengeluhkan anaknya yang susah disuruh belajar.Dan anak pun mengeluhkan pelajarannya yang susah.
Sayangnyanomena semacam ini juga berlaku di seluruh tingkatan sekolah. SD, SMP dan SMU. Anak saya bahkan pernah berkomentar dengan sulitnya materi pelajarannya. Katanya seharusnya anak Indonesia tercatat menjadi anak yang paling pandai di dunia karena materi pelajarannya yang amat sulit.
Apakah benar cara meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mempersulit materi pelajaran?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar