Rachmani Dewi Sulistyawati

Terus melangkah, jangan menyerah apalagi berbalik arah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kakak dan Adik (tantangan hari ke-47)

Kakak dan Adik (tantangan hari ke-47)

#TantanganGurusiana

Menyimak acara parenting di sekolah hari ini, saya seperti kembali ke masa lalu.

Saat saya masih disibukkan mengasuh kedua anak saya dan pekerjaan rumah lainnya.

Saya ingat saat saya akan mengepel lantai, kepada keduanya saya beri pesan yang sama untuk tidak turun dari bangku sampai lantai yang telah dipel mengering.

Kedua anak saya ini memiliki respon yang berbeda. Si kakak akan duduk diam menunggu dengan manis. Dan ia akan bertanya apakah sudah dibolehkan berjalan di lantai, sebelum turun dari bangku.

Sedang adiknya yang perempuan akan menyampaikan alasan untuk membenarkannya menginjak lantai yang baru dipel

Ada saja yang disampaikannya. Seperti mau ambil minum, mau ke kamar mandi atau mau ambil mainannya. Pokoknya ia punya alasan untuk tidak melakukan apa yang saya minta.

Begitu juga saat bermain. Si kakak lebih suka menonton film yang saya sediakan. Duduk manis menyimak.

Sedang si adik, lebih suka permainan yang membuat rumah berantakan termasuk memanjat teralis jendela.

Hingga akhirnya saya merasa perlu mengajarinya turun dengan benar dari jendela yang dipanjatnya. Agar saya tidak selalu was-was saat tidak bisa mengawasinya bermain.

Ada pula perbedaan yang terasa benar saat saya harus meninggalkan rumah.

Kalau rumah ditinggalkan dengan si kakak, maka saat kembali rumah menjadi lebih rapi. Berbeda dengan adiknya, meninggalkan rumah dengannya maka akan ada perubahan letak benda secara masif.

Sehingga saya harus melakukan sesuatu agar semua kembali seperti semula, alias merapikan rumah.

Perbedaan lainnya adalah si kakak yang santai dengan prestasi belajarnya. Motonya adalah "yang penting gak diremed".

Sedang si adik, ia akan memastikan posisi peringkatnya aman di kelas.

Ia akan kecewa bila ada teman yang nilainya lebih dari nilainya. Dan itu membuatnya memperbaiki strategi belajarnya.

Bagaimanapun keadaan keduanya yang berbeda, saya sangat bangga dengan kelebihan yang mereka miliki.

Saya bersyukur karena mereka adalah anugrah yang luar biasa bagi saya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aisy emang luar biasa, karenanya perlu perhatian luar biasa. Namun yang diperolehnya sangat luar biasa, karena Bundanya bukan bunda biasa. Sukses selalu dan barakallahu fiik

15 Mar
Balas

Terima kasih untuk atensi bu Vivi yang juga sangat luar biasa

01 Apr



search

New Post