#TantanganGurusianaHari ini saya baru tahu kalau setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai hari Perempuan Sedunia. Dengan bermodal tanya pada simbah google saya pun sedikit tahu sejarah tentang peringatan ini.

Oh, rupanya peringatan ini dimulai sejak tahun 1909.

Sudah lama juga rupanya. Diawali demonstrasi perempuan di negara Amerika, yang mana buruh wanita berunjuk rasa atas kebijakan perusahaan yang merugikan buruh perempuan.

Dan menurut sumber yang saya baca, sebenarnya ada yang menganggap seharusnya dirayakan tanggal 19 Maret.

Ini karena pada tanggal tersebut di tahun yang sama terjadi demonstrasi perempuan secara serentak di beberapa negara di Eropa.

Hingga PBB akhirnya memperingati hari perempuan sedunia pertama kali pada 8 Maret 1975.

Tapi buat saya perempuan akan tetap menjadi seorang pejuang yang kuat meski tanpa selebrasi.

Saya bahkan mengagumi kekuatan perempuan hebat yang memperjuangkan suatu nilai kebaikan.

Saya mengagumi betapa perempuan itu selalu punya keinginan untuk berjuang. Bahkan seandainya kehidupan pribadinya telah tercukupi pun, perempuan selalu punya cara untuk berjuang menjadikan kehidupan sekitarnya lebih baik lagi.

Namun ada juga yang membuat saya merasa khawatir dengan perjuangan beberapa gerakan perempuan. Pasalnya mereka berjuang untuk sesuatu yang secara kodrati tidak sesuai.

Berjuang untuk sesuatu yang bertentangan dengan nilai kehidupan yang Allah berikan pada manusia sebagai hambaNya.

Seperti hak untuk mengubah jenis kelamin, hak untuk menikah dengan sesama perempuan atau hak untuk menyewakan alat reproduksinya.

Saya berharap di masa selanjutnya perempuan tetap berjuang untuk menjaga    perannya dengan sebaik-baik  usaha di ranah manapun. Baik untuk dirinya srndiri, untuk keluarga maupun untuk masyarakat