Rachmani Dewi Sulistyawati

Terus melangkah, jangan menyerah apalagi berbalik arah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Corona, Kamu Cepat Pergi Ya (tantangan hari ke -60)

Corona, Kamu Cepat Pergi Ya (tantangan hari ke -60)

#TantanganGurusiana

Ketika tanda-tanda wabah covid 19 ini belum terlihat mereda, saya agak gundah. Sebab dua pekan pembelajaran dari rumah yang telah berjalan belum akan berakhir.

Ini artinya pembelajaran normal dengan tatap muka belum dapat diputuskan kapan akan dimulai.

Apalagi dengan keputusan ditiadakannya UN seolah bagai segel yang merapatkan kemungkinan adanya tatap muka lagi dengan siswa saya.

Saya teringat dengan kalimat tanya seorang siswa saya sebelum pulang.

"Bu, entar kangen kita gak?" Ditengah kesibukan membagikan berbagai berkas bekal belajar di rumah saya menjawabnya hanya dengan senyum. Pikiran saya pastilah akan berlanjut dengan kalimat ala Dilan. Jangan kangen, Bu. Kangen itu berat.

Oh iya, saya sebenarnya sempat menyahut, " Kan nanti kita bakal VC-an". Memang ada tugas setoran hafalan al quran melalui video call.

Namun begitulah hati manusia, semua isi hati hanya dapat puas tercurahkan lewat tatap muka langsung. Bukan cuma percakapan tapi perasaan dapat tercurah dengan langsung.

Selama dua pekan ini terbukti meski komunikasi berjalan lewat chat dan VC, nyatanya ada masih ada yang mengganjal.

Kita semua ingin sekali segera kembali ke kehidupan normal seperti sebelumnya.

Meski terasa tak ada habisnya pekerjaan, nyatanya semua itu juga bagian dari kenikmatan hidup yang Allah berikan.

Dulu saat semuanya masih normal, saya sering merasa kehabisan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan di sekolah. Bukan cuma mengajar pelajaran, pekerjaan guru lainnya seperti urusan administrasi dan bimbingan siswa yang berkaitan dengan adab dan life skill, amat menguras energi dan waktu.

Kini semuanya yang dulu sering dikeluhkan, sangat dirindukan.

Corona, kamu cepat pergi ya. Biarpun pemerintah telah meniadakan UN, saya masih ingin melakukannya lagi.

Menyambut siswa, mencandai mereka, saya menikmati gerasak gerusuk mereka yang terdengar saat naik tangga. Eh, ada Bu Dewi, ada Bu Dewi. Begitu lucu terdengar.

Saya merindukan mendengar mereka berdoa berkali-kali karena saya meminta untuk diulang.

Saya merindukan keadaan kelas yang jadi ciri kalian saat belajar matematika yang tidak biasa.

Saya rindu mengingatkan mereka untuk berkaos kaki selama jam KBM.

Saya pun merindukan wajah-wajah mereka yang serius main rubik, main bola, main stik es krim dan kartu gambar. Biarpun harus berisik saya mengingatkan mereka untuk segera mengakhiri permainan mereka untuk segera bersiap untuk materi pelajaran.

Saya rindu menyerukan mereka, "Mujahid, dengar gak...". Yang biasanya tak terhitung berapa kali saya ucapkan di kelas pada mereka.

Dan yang terakhir saya berharap ada kesempatan melewati ramadhan bersama mereka

Corona, kamu cepat pergi ya. Sebab ternyata rindu itu berat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga Corona cepat berlalu. Sukses selalu dan barakallahu fiik

30 Mar
Balas

Amiin ya robbal alamin

01 Apr



search

New Post