rachman firdaus

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Salah kalau guru belajar dari siswa?

Salah kalau guru belajar dari siswa?

SALAHKAH KALAU GURU BELAJAR DARI SISWA ?

Tulisan ini merupakan hasil dari evaluasi dan refleksi dari pengamatan dan pengalaman penulis tentang kekeliruan yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas. Dua jam pelajaran dihabiskan hanya untuk menyampaikan materi pelajaran yang telah dipelajari pada malam harinya. Guru menyampaikan materi ibarat sedang berceramah. Akibatnya, ,Diantara mereka ada yang asyik membaca buku, mengobrol dan ada juga yang mengantuk. Guru mulai menganggap bahwa anak didiknya itu acuh tak acuh dalam proses pembelajaran. Ia mulai merasa bahwa telah disepelekan anak didiknya. Demikian halnya siswa, ia merasa guru itu mengajarnya kurang asyik, karena guru hanya menyampaikan informasi tanpa melibatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, ketika bel berbunyi tanda pelajaran berakhir, baik guru maupun siswa seakan-akan keluar dari mimpi buruk yang menegangkan. Siswapun bersorak kegirangan menyambut bunyi bel, sementara guru keluar dari kelas dengan langkah gotal karena kecapaian.

Peristiwa semacam ini sering kita lihat dan bahkan kita alami dalam aktivitas belajar mengajar kita. Bagi guru, kejadian tersebut dianggap sebagai peristiwa yang menjengkelkan, sehingga ai beranggapam bahwa kelas tersebut adalah yang bandel dan tidak menghargai guru. Alhasil tindakan kekerasan terhadap siswa pun terjadi. Bijaksanakah tindakan guru yang demikian ?

Empat Hal yang Menjadi Kekeliruan Guru Dalam Proses Pembelajaran

Berdasarkan kisah diatas, ada empat hal yang menjadi kekeliruan guru dalam proses pembelajaran. Kekeliruan tersebut antara lain sebagai berikut :

Guru tidak berupaya untuk memahami karakteristik siswa

Seorang guru, sebelum melakukan proses pembelajaran seharusnya memahami karakteristik siswa sehingga guru lebih mampu menguasai kelas dengan karakter siswa yang beragam tersebut. Kemampuan guru memahami karakter siswa akan sangat membantu proses pembelajaran di kelas. Belajar memahami karakter siswa akan mampu meningkatkan hubungan interpersonal guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

Guru tidak mengajak siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran

Mengajar bukan hanya menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi merupakan upaya melatih kemampuan siswa untuk berpikir, bersikap positif dan terampil dalam berkarya. Mengajar yang hanya menyampaikan informasi akan membuat siswa kehilangan motivasi dan konsentrasinya. Guru harus mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas.

Guru tidak berupaya menarik perhatian siswa

Proses pembelajaran adalah proses yang bertujuan. Oleh karena itu, guru harus memahami apa, bagaimana, dan untuk siapa tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dalam pembelajaran, guru harus mendapatkan respon positif dari siswa. Hal tersebut berkaitan dengan apakah tujuan yang ingin dicapai sudah dikuasai oleh siswa atau belum dan Apakah proses atau metode mengajar guru dapat dipahami atau tidak. Guru yang mampu menarik perhatian siswa adalah guru yang mewujudkan tujuan pembelajaran secara baik.

Guru menganggap dirinya lebih tahu dan menguasai pelajaran

Era digital native saat ini, setiap orang sangat mudah memperoleh informasi apapun. Kalaupun ada guru yang menganggap dirinya paling pintar, paling tahu, bahkan paling menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah anggapan yang sangat keliru. Bisa jadi siswa lebih banyak menguasai materi daripada gurunya, atau bahkan apa yang guru belum tahu siswa sudah mengetahuinya. Coba kita bayangkan siswa yang dirumahnya gemar membaca koran, majalah, buku-buku, banyak mempelajarai pengetahuan lewat internet, mendapatkan informasi lewat media televisi, dan lain sebagainya, maka siswa yang demikian akan lebih hebat dari gurunya yang tidak pernah membaca koran, tidak mengikuti perkembangan dunia, tidak pernah berinovasi, tidak pernah berkomunikasi lewat internet karena tidak memiliki fasilitas untuk itu dan lain sebagainya. Maka bukanlah hal yang mustahil kalau guru harus belajar dari siswa.

Jadi dengan demikian dalam era informasi sekarang ini seharusnya telah terjadi perubahan peranan guru. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar (learning resources), akan tetapi lebih berperan sebagai pengelola pembelajaran (manager of instruction). Dalam posisi semacam ini bisa terjadi guru dan siswa saling membelajarkan. Salahkah kalau guru belajar dari siswa?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

informatif dan sip. untuk koreksi kita..

19 Aug
Balas



search

New Post