Putih, Engkau Dimana?
TaGur-615 (216)
*****
Esok hari, pagi-pagi sekali, seperti biasa Fia dibangunkan ibu.
“Ayo, Fia, bangun, nanti telat subuhnya,” terdengar suara ibu memecah kesunyian pagi.
“Lihat tuh, ayam-ayammu, sudah pada berjejer di depan pintu.”
Nah, kalau sudah nama hewan piaraannya yang disebut, Fia tidak akan tahan, maka segera dia menghambur bangun. Lalu berjalan ke depan pagar rumah.
“KKrrrr, krrr... ayo sini!” panggil Fia pada ayam-ayamnya.
“Hei, Fia ke belakang dulu! Sholat juga belum,” terdengar suara ibu mengingatkan Fia.
Fia tidak mau ibu menjadi marah, akibat ulahnya. maka segera dia pergi ke kamar mandi untuk berwudu.
Selesai Sholat Subuh, Fia kembali menemui ketiga ayamnya dengan membawa kantong kresek berisi makanan ayam-ayam itu.
“Nah ayo makan!” ujar Fia pada ayam-ayamnya.
Tangannya pun menyodorkan wadah yang berisi pakan unggas itu pada ketiga piaraannya itu. Ayam-ayamnya itu pun makan dengan lahap.
“Selesai makan, baru boleh main,” terdengar suara Fia lagi. Anehnya hewan-hewan kesayangannya itu seperti paham dengan ucapan Fia.
Setelah selesai memberi makan ayam-ayamnya Fia segera pergi mandi. Pagi ini merupakan gilirannya untuk belajar di sekolah.
Fia sekarang tidak lagi ngeyel, dengan ulah si putih yang tidak tampak pada siang hari. Dia juga sudah tahu lokasi bermain si putih . Yang penting bagi Fia, si putih tetap ingat pulang di kala senja. Juga tetap setia tidur bertengger di atas kandang kecil di belakang rumah mereka.
Kinali, 22092021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cernak keren