Puspa Anggraheni

Biografi S. Puspa Anggraheni , Purbalingga I Purbayasa....

Selengkapnya
Navigasi Web

Kugadaikan Hati Untuknya

Kugadaikan Hati Untuknya

Andi (nama samaran), tinggi kurus dengan rambut hitam kemerah-merahan. Rambut kusutnya selalu ditarik-tarik ke depan sehingga menutup dahi. Sorot matanya dingin dan tajam seakan menunjukkan kebencian.

Andi menjadi siswa yang terkenal. Dia memang populer, bukan oleh prestasinya di kelas. Namun oleh ulahnya yang sering membuat masalah. Misalnya malak (minta uang secara paksa), baju tidak dimasukkan, tidak mau mengerjakan tugas, sering tidak membawa buku dan lain-lain.

Sudah berbagai upaya dilakukan sekolah. Antara lain dengan menasihati dan memanggil orangtua. Selain itu sekolah membelikan baju, sepatu, dan tas yang diambilkan dari uang PIP (Program Indonesia Pintar).

Namun semua itu belum membuatnya berubah. Saya mengamati hampir tiga tahun terakhir ini masih biasa bahkan sikapnya makin berani.

Suatu ketika, guru kelasnya benar-benar sudah tidak tahan lagi. Andi diminta keluar dari kelas karena hari itu masih tidak membawa buku.

Saya coba membantu guru kelas yang sedang bad mood dengan menemui ibunya Andi. Mengapa ibunya ada di sekolah? Karena menunggui putranya yang kelas 1. Saya menghampiri Ibu Turipah seraya membuka percakapan, "Bu, coba lihatlah putra ibu, disuruh keluar untuk ambil buku justru tiduran di lantai ".

Tampak kesal, Ibu Turipah segera mendatangi Andi. Andi tidak pulang ambil buku, justru masuk kelas dengan paksa. Saling dorong pintu tak terelakkan. Hatiku berdebar menahan amarah. Bertahun-tahun hanya bisa mengamati dari jauh, karena ada guru kelasnya. Saya tidak mau mencampuri urusan dalam negeri kelas lain kecuali diminta. Namun saat ini, tidak tahan rasanya. Saya segera mendekat ke pintu "Oh, kamu mulai berani?" Suara bernada tinggi mengagetkannya. Seketika itu Andi menghentikan aksinya dan ngeloyor pulang. Ibunya memandang dan entah apa yang dirasakannya.

"Mba...cobalah ajak anak-anak relaksasi, apa pun hasilnya kita serahkan pada Allah", pinta saya kepada guru kelasnya.

"Iya Bu, " jawabnya sambil melangkah ke ruang guru. Benar adanya, siang itu kelas ditutup dengan relaksasi.

Keesokan harinya, "Bu...Andi sempat trance (hipnosa), namun sebelum terminasi dia terbangun". Kata bu guru yang masih muda dan cantik itu.

"Sudah bagus itu, teruskan saja kira-kira tiga mingguan, sambil kita amati," sambil senyum kuacungkan dua ibu jari.

Alhamdulillah...baru tiga kali anak ini mulai lebih tenang. Saya melihat sudah tenang di kelas. Juga sudah mulai mau menulis.

Hari ini ada kegiatan menyambut estafet tunas kelapa (ETK). "Sini...!" Dia mendekat sambil menarik rambutnya ke depan seperti kuncung bawuk itu.

"Apa kamu sudah makan?" Belum jawabnya sambil menunduk.

Andi mengatakan tidak pernah sarapan karena belum ada makanan. Sehari makan hanya sekali kira-kira pukul 16.00.

"Apakah pulang sekolah tidak lapar, mengapa tidak langsung makan?" "Tidak lapar Bu, sudah biasa", jawabnya.

"Baiklah, karena kamu belum sarapan ini uang saku barangkali nanti kamu haus", pinta saya.

" Tidak usah Bu,"sambil membalikkan badan.

Tentu saja saya panggil untuk kembali. Saya jelaskan bahwa, tidak baik menolak rezeki dari Allah. Mata yang dahulu garang, mengapa kini berkaca-kaca, seakan menahan rasa kepahitan yang mendalam. Akhirnya Andi mau menerima uang itu.

Coba bayangkan atau rasakan, bagaimana setiap hari Andi selalu kecewa. Makanan tak ada, uang pun tak punya. Orangtua kurang ilmu (baca kurang pendidikan), baik ilmu pengetahuan maupun ilmu agama. Wajar jika pertengkaran sering terjadi dalam keluarga ini.

Kini saya menyesal mengapa dahulu kesal padanya. Setelah tahu kehidupannya muncul rasa iba dan sayang padanya. Badan yang kurus dibalut kulit yang kusut karena hidup serba kekurangan.

Saya mulai senang mendengar perkembangannya. Semoga Allah mencerahkan hatimu aamiin.

Namun hari ini saya tercengang ketika guru kelasnya memberitahu jika tadi siang ketika istirahat tidur di lantai sehingga tidak ikut pembelajaran.

"Kenapa begitu?" Tanyaku.

"Iya, Bu...ada temannya yang melihat Andi sering merokok dan minum minuman keras," serius sekali mimik bu guru cantik ini.

Ya Allah...tunjukkan jalan keluarnya, tolonglah dia ya Allah...

Kini kugadaikan hati untuknya...

Entah kapan Allah takdirkan Ibu memberikan terapi padamu Andi...

Wallahu'alam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ternyata banyak Andi andi yang lain di setiap sekolah. Intinya anak butuh perhatian. Rata rata yang demikian latar belakang keluarganya kurang perhatian,kurang pendidikan.

11 Sep
Balas

Betul Ibu, mereka butuh kasih sayang kita baik moril maupun materiil.. Smg semua guru makin peduli aamiin. Trmksih Ibu Yuliarti...

11 Sep

Sebuah tulisan yg sebenarnya juga banyak kujumpai ...seperti ini ... tetapi untuk memulai menuliskan ...saya merasa kesulitan mau aku mulai dari mana ...ya kak Sangat menginspiratif kak...

10 Sep
Balas

Segera mulai jangan tunda lagi, ingat keberanian 50% pencapaian hehehe

10 Sep

Deket tapi terasa jauh ...kak...

10 Sep
Balas

Apakah itu hidung....jauh di mata dekat di hati hehe

10 Sep

Sama seperti yang saya alami di sekolah dan sampai sekarang pun belum menemukan solusi yang terbaik untuknya. Terkadang rasa iba begitu dalam padanya tapi kadang rasa kesal pun datang ketika dia sering melakukan tindakan yang sangat tidak pas untuk seorang siswa kelas IX

10 Sep
Balas

Itulah perlunya guru menambah keilmuan agar bisa menghadapi permasalahan itu bunda...trmksih

11 Sep

Bunda memang luar biasa... Semoga Allah SWT segera memberikan pertolongan...

10 Sep
Balas

Aamiin...Allahuma Aamiin...iya mba...coba bagaimana jk kita yg jadi dia???

10 Sep

Banyak "Andi yang lain" di sekitar kita. Menjalani kehidupan yang serba kekurangan.Tidak seperti " teori" idealnya sebuah keluarga. Padahal setiap anak dilahirkan "fitri". Semoga ada sulaman takdir yang indah dari Allah yang membawa bunda kepada Andi. Salam sehat dan sukses selalu bunda. Barakallahu fik.

10 Sep
Balas

Aamiin...trmksih doa dan motivasinya bunda...semoga Allah memudahkan jalannya.

10 Sep

Barokallohu fiik

10 Sep
Balas

Aamiin...trmksih doa dan kunjungnya Pak.

10 Sep

Semoga Andi menemukan cinta dari gurunya yang akan bisa merubah hidupnya....salam kenal bu.

10 Sep
Balas

Aamiin...insyaallah bunda Rini, kita sudah bersama dua hari kan...? Tentu salam kenal banget

10 Sep

Disegerakan saja bund, terapinya... tulisan ini sebenarnya sudah menjadi petunjukkan... Smangattt!!!!! Cooollll!!!!!

11 Sep
Balas

Kadang waktu yg berbenturan, jadwal yg sudah penuh, masih ditambah terapi di rumah, memang hati ini kadang tak rela jk anak2 yg spt itu dianggap pembuat masalah, mereka butuh diakui, itulah sbb ny sy memotivasi teman2 guru utk belajar hyonoterapi utk siswa2nya. Trmksih guru...sudah ingatkan sy.

11 Sep

Disegerakan saja bund, terapinya... tulisan ini sebenarnya sudah menjadi petunjukkan... Smangattt!!!!! Cooollll!!!!!

11 Sep
Balas

Disegerakan saja bund, terapinya... tulisan ini sebenarnya sudah menjadi petunjukkan... Smangattt!!!!! Cooollll!!!!!

11 Sep
Balas

Disegerakan saja bund, terapinya... tulisan ini sebenarnya sudah menjadi petunjukkan... Smangattt!!!!! Cooollll!!!!!

11 Sep
Balas

Disegerakan saja bund, terapinya... tulisan ini sebenarnya sudah menjadi petunjukkan... Smangattt!!!!! Cooollll!!!!!

11 Sep
Balas

Disegerakan saja bund, terapinya... tulisan ini sebenarnya sudah menjadi petunjukkan... Smangattt!!!!! Cooollll!!!!!

11 Sep
Balas

Disegerakan saja bund, terapinya... tulisan ini sebenarnya sudah menjadi petunjukkan... Smangattt!!!!! Cooollll!!!!!

11 Sep
Balas

subhanallah, cerita yg sangat menginspirasi, bu puspa.....

11 Sep
Balas

Aamiin...insyaallah bunda Dian...trmksih doanya.

11 Sep



search

New Post