Hanya yang Terasah yang Mudah Untuk Membelah
Hanya yang Terasah yang Mudah Untuk Membelah
Penampilannya enerjik, tinggi dan berat badan proporsional. Badan tegap dengan langkah mantap, tatapan mata selalu menatap dengan penuh perhatian. Semua yang bertemu dengannya pasti menyimpulkan Dia seorang laki-laki yang percaya diri.
Faktanya beliau memang mempunyai pribadi yang percaya diri, tampak sepuluh tahun lebih muda dari usianya.
Namun kita akan tercengang jika ternyata beliau memiliki phobia ketinggian. Phobia ketinggian bagi wanita mungkin tidak terlalu bermasalah, bagi beliau sebaliknya sangat mengganggu.
Sebagai laki-laki tentu ingin tampil macho, beliau pun ingin tampil macho. Hai, jangan tergesa menyimpulkan tentang kalimat tadi. Macho di sini berhubungan dengan peran beliau di rumah. Terutama peran yang harus dengan memanjat, misalnya mengganti lampu yang putus, mengganti genting yang bocor dan masih banyak lagi.
Hal itu bisa menjadi masalah besar pada saat tertentu. Ketika siang hari mungkin mudah dengan cara meminta tolong ke orang lain yang bisa. Bagaimana jika lampu padam pada malam hari disaat sedang lembur pekerjaan yang harus segera disekesaikan malam itu juga. Akan minta tolong orang lain tak mungkin.
Suatu ketika ada genting bocor, beliau meyakinkan diri pasti bisa, lalu mencoba naik ke atap. Apa yang terjadi?beliau merasakan pusing dan hanya bisa teriak minta tolong untuk diturunkan.
Motivasi inilah beliau memutuskan mengikuti workshop hypnoterapi. Harapan beliau bisa menghilangkan phobia ketinggian tersebut.
Workshop hypnoterapi ada dua macam pertama basic hypnoterapi (dasar) dan advance hypnoterapi (lanjutan). Beliau mendapatkan kesempatan menghilangkan phobia pada hari kedua.
Melihat antusiasme beliau, instrukur memberikan contoh bagaimana terapi phobia beliau.
Sesi awal terapist menanyakan tentang penyebab phobia. Beliau mencerikan peristiwa ketika kecil pernah jatuh dari ketinggian kurang lebih enam meter, sehingga dirawat beberapa hari di rumah sakit ( rawat inap). Setelah itu terapist menanyakan apakah benar-benar berniat untuk sembuh. Beliau menjawab dengan mantap"ya" .
Secara sadar beliau sudah berniat untuk berubah, niat ini teramat penting untuk mencapai perubahan. Selain niat, beliau secara logika (sadar) bahwa pengalaman masa kecil sudah berlalu dan diterima sebagai kenyataan hidup yang memang sudah terjadi.
Secara sadar sudah ada niat dan penerimaan, instruktur membawa beliau masuk kondisi hypnosa, sebuah kondisi yang melemahkan pikiran sadar dan menaikkan pikiran bawah sadar.
Ketika beliau sudah masuk kondisi hypnosa inilah, instruktur mengajak pikiran bawah sadar untuk melihat kembali peristiwa jatuh di masa kecil.
Beliau menangis sambil menghentak-hentakkan kedua kaki, seperti minta tolong. Kami sesama perserta workshop ikut merasakan betapa beliau sedang merasakan ketakutan yang luar biasa.
Kami terdiam dengan perasaan haru mengamati beliau, Aku sambil menahan rasa empati yang juga dirasakan teman yang lain, tak terasa butiran air mata menetes. Bahkan ada salah satu peserta yang tersedu-sedu tak bisa menahan tangisnya.
Sesi ketiga, instruktur menggunakan strstegi "part terapi", yaitu berdamai dengan mental blok (bagian diri setiap orang yang bekerja dengan cara yang sepertinya menghambat) untuk diajak berdamai. Setelah itu mengajak sisi yang baik dibagian tubuh untuk mencari jalan keluar .
Usai terminasi (membawa kembali sadar), kami hanya terdiam. Instruktur meminta beliau naik tangga aluminium kira-kira setinggi empat meter. Pelan-pelan beliau naik di anak tangga satu-persatu. Kami menahan napas karena penasaran apa yang akan terjadi. Sampailah di bagian paling atas beliau diminta melihat ke bawah, atas izin Allah dan lewat hypnoterapi, beliau menjawab dengan mengacungkan ibu jari tanda nyaman meski dalam keinggian. Kami spontan tepuk tangan dan peserta laki-laki segera menghambur padanya, mengucapkan selamat sambil berpelukan.
Subahanallah...ini fakta bukan magis, bukan sihir, bukan jampi-jampi atau dengan mendatangkan jin dan sebagainya.
Kami menutup kegiatan workshop dengan hati yang baru. Pesan instruktur "Hanya yang Terasah yang Mudah Untuk Membelah.
Sebagai alumni advance hypnoterapi, bukan berarti orang-orang yang tak punya masalah tetapi orang-orang yang terus menjadikan masalah untuk belajar bagaimana mengasah kemampuan. Jadi yang membedakan bagaimana menerima masalah dan mengatasinya. Teruslah berlatih menghapi berbagai masalah kehidupan sehari-hari. Ibarat pisau semakin diasah semakin tajam.
Barangkali pembaca ingin tahu, beliau ada di grup sagusabu Purbalingga I ini. Silakan jika ada pembaca yang ingin menghilangkan phobia menghubungi beliau.
Workshop Advance Hypnoterapi, 21 Januari 2018.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat teman2 teruslah berkarya dgn apa pun media nya...
In sya Allah bunda...termksih doanya.
Selamat.. Pencapaian awal yg luar biasa. Menghilangkan phobia butuh keberanian yg luar biasa. Hanya yang terasah yang bisa membelah. Sejak pertama baca status mas restu. Kata kata itu nacep banget..
Betul bunda..trmksih
Sungguh sangat menarik materi ini ,,,
Aamiin...in sya Allah Ibu yang baik hati dan penuh peduli, terimakasih.
Judulnya mnarik,isinya baik
Aamiin...in sya Allah...terimakasih doanya Ibu Yuli.
alhamdulillah,,,makin menarik bunda Puspa
Aamiin...in sya Allah...trmksh bunda.
Luar Biasa, semoga suatu saat nanti aku bisa mengikuti pelatihan ini.
Aamiin...semoga bund...semua ada waktunya.