Purbo Kuncoro

Namaku Purbo Kuncoro. Saya lahir di Pekalongan pada tanggal 26 April tahun 1960. Ayah saya bernama Sijam Sami Adji dan ibu saya bernama Sudijanti....

Selengkapnya
Navigasi Web

Sastrawan tidak bisa didikte.

Hari ke 319 kolom

Sastrawan tidak bisa didikte.

Sastrawan lahir secara alamiah artinya sudah ada bakat sejak lahir. Orang sama-sama di sekolah mendapat pelajaran sastra dan bahasa, entah bahasa Indonesia ataupun bahasa yang lainnya, belum tentu menjadi sastrawan. Pelajaran bahasa manapun selalu bersama dengan pelajaran sastra. Bahasa tidak bisa lepas dari sastra dan sastra lahir dari bahasa.

Bentuk sastra bermacam-macam, seperti syair/puisi, pantun, gurindam, cerpen, novel, hikayat, fabel, dan sebagainya, bahkan mantra atau kidung juga termasuk sastra. Tinggal orang ahli di bidang jenis sastra apa tergantung ketertarikan yang bersangkutan.

Seorang penyair mungkin lebih mudah menulis puisi/syair daripada buku cerita/novel. Demikian pula novelis bisa menulis cerita berlembar-lembar daripada menulis sebuah syair/puisi. Ada juga sastrawan yang bisa menulis dua atau lebih jenis karya sastra, misal puisi dan novel.

Satu hal seorang sastrawan tidak bisa didikte untuk menuliskan suatu karya meskipun yang bersangkutan mampu. Siapapun tidak bisa memerintahkan seorang sastrawan untuk menulis sebuah karya sesuai kehendak pemesan/yang memerintah. Itu sastrawan yang memegang teguh jati diri kebebasan berekspresi, kecuali sastrawan yang ingin menjual harga diri dengan sekantong dirham dari pemesan. Sastrawan menulis sebuah karya karena hati nurani yang bicara setelah membaca situasi alam kehidupan sekelilingnya. Keadilan, kejujuran, kesetiaan, cinta, kepahlawanan dan lain sebagainya merupakan sumber inspirasi karya sastra.

Sastrawan berbeda dengan penulis buku. Sastrawan adalah penulis, penulis belum tentu sastrawan. Penulis pada umumnya menulis buku baik ilmiah maupun non ilmiah berupa ide atau gagasan sendiri mengenai suatu masalah. Ada penulis buku yang menulis buku pelajaran.

Ada banyak hasil karya sastra yang melegenda. Sastrawan yang menulis Mahabharata, Ramayana, Hamlet, Romeo dan Juliet, Tenggelamnya kapal Van der Wijk, Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Si Doel Anak Betawi tak pernah membayangkan kalau karya sastra yang ditulisnya akan terkenal sepanjang jaman. Dan masih banyak lagi karya sastra yang terkenal baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Orang boleh memberikan masukan untuk mengembangkan ide dari seorang sastrawan, akan tetapi tidak boleh melarang, mencegah atau mengemukakan keberatan akan nama tokoh, tempat peristiwa, dan jalan cerita. Masukan dari kolega, teman atau keluarga dari si sastrawan boleh dipakai atau tidak itu tergantung sastrawan yang bersangkutan. Jika memang dianggap baik dan cocok, si sastrawan bisa menerima masukan itu. Tetapi bila tidak cocok, sastrawan bisa menolak atau tidak menggunakan masukan dari orang lain.

Kritik atau keberatan terhadap konsep sastra sebelum menjadi buku akan mematikan sastra itu sendiri. Biarkan hasil karya sastra itu muncul. Andaikata tidak umum atau bertentangan dengan teori sastra yang sudah ada, maka akan melahirkan teori baru. Suatu contoh, saat sekarang muncul karya sastra yang disebut pentigraf, putika, dan sonian. Dulu belum pernah ada hasil sastra disebut cerpen tiga paragraf (pentigraf), puisi tiga baris (putiba) dan sonian, model puisi yang ditulis mas Soni dengan pola 6,5,4,dan 2 kata. Mungkin akan muncul hasil karya sastra dengan nama atau model lain. Hal itu bisa terjadi bilamana seorang sastrawan bebas menuangkan buah pikirannya menjadi hasil karya sastra tanpa didikte orang lain.

Pernah ada orang yang meminta penulis untuk menulis cerita lucu atau legenda suatu daerah. Permintaan itu belum bisa dipenuhi karena belum ada mood untuk menulis. Jika sudah mood tentu bisa. Pernah juga ada yang mengkritisi sebagian cerita yang penulis kirim di medsos atau grup sehingga sampai sekarang belum penulis lanjutan. Mati sebelum berkembang.

Perlu untuk diingat : sastrawan tidak bisa didikte.

Limpung, 21 Desember 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post