Puji Lestari, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Romantika Si Gadis Jawa-Part 28 (Tagur-193)

Romantika Si Gadis Jawa-Part 28 (Tagur-193)

#TantanganGurusiana Hari ke-193

#CeritaBersambung

#RSJ

Romantika Si Gadis Jawa

Oleh : Puji Lestari, S.Pd.

"Mas…" Panggilan Widuri menghentikan langkahnya.

"Maafkan Adek. Bukan Adek nggak mau memperjuangkan. Hanya saja Adek bimbang antara orang tua dan Mas Dewa. Adek nggak mau salah satunya menjadi korban."

"Tapi Adek nggak sadar kalau sekarang Mas yang sudah Adek korbankan." Dewa berbalik menatap Widuri. Matanya memerah.

"Adek juga korban Mas. Adek juga sakit. Adek juga kecewa. Adek juga nggak mau begini. Tapi Adek juga nggak mau orang tua tersakiti dengan hubungan kita."

Dewa menganggukkan kepala mendengar ucapan Widuri.

"Itu artinya Adek lebih memilih untuk mengakhirinya kan? Oke, mungkin itu lebih baik. Karena nyatanya akan sama saja. Kita lanjutkan pun Adek tetap memberatkan orang tua."

"Mas-"

"Iya Mas tahu, sudah seharusnya seorang anak itu mengutamakan orang tua. Siapalah Mas ini bagimu. Hanyalah orang asing. Mas sangat paham itu. Kembali lagi mungkin kita memang tidak berjodoh." Dewa terdiam sejenak.

"Mas akan berusaha melepasmu. Baik-baiklah disini. Semoga nantinya bisa bertemu lelaki yang baik dan tidak menyulitkan hidupmu. Mas pamit ya. Jaga diri baik-baik."

Dewa berlalu dan tak menghiraukan panggilan Widuri. Menancap gas dan mobil melaju meninggalkan pelataran tempat Widuri berdiri.

Widuri menatap kepergian Dewa dengan perasaan penuh luka. Air matanya menetes tanpa terasa. Andai hatinya bisa bicara, pasti akan membantunya mengatakan semua isi hatinya. Ingin ia mencegah kepergian Dewa. Tapi dia bisa apa?

Apa yang dikatakan Dewa juga ada benarnya. Andaipun mereka meneruskan hubungannya, hati Widuri tak akan sepenuhnya. Masih terbersit dalam benaknya bagaimana dengan ibunya yang tak mendukung mereka. Bukankah sebuah hubungan akan diberkahi apabila mendatangkan kebahagiaan untuk semua pihak? Hubungan macam apa yang justru mendatangkan derita?

Widuri menyeka air matanya. Berjalan gontai menuju kamar. Hawa panasnya ibukota tak sepanas hatinya kini yang tengah membara. Bergejolak menyembul luka. Ingin rasanya menyalahkan takdir. Tapi rasanya ia seperti manusia yang tak tahu terima kasih.

"Adek sayang sama Mas Dewa. Bisakah Adek membuka hati untuk yang lainnya?" Widuri terisak. Menempelkan ponsel di dadanya. Ponsel yang menampilkan foto Dewa di galerinya.

"Kenapa kita dipertemukan jika pada akhirnya harus saling merelakan?"

Widuri menelungkup di kasur. Menutup wajahnya dengan bantal. Menangis sejadinya di dalam bantal. Cara ampuhnya untuk melampiaskan segala sesak di dadanya.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kasihan widuri

03 Sep
Balas



search

New Post