KISAH TIGA ORANG YANG BERPENYAKIT KUSTA, BOTAK, DAN ORANG BUTA
Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-78
Kolom Jum’at:
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Selamat berjumpa kembali dengan hari Jum’at. Saya telah berkomitmen pada diri sendiri selama mengikuti tantangan menulis Gurusiasa setiap hari Jum’at akan menulis kolom Jum’at yang sementara ini masih melanjutkan kisah-kisah teladan.
Selamat membaca semoga ada manfaat serta pelajaran yang bisa kita ambil. Saya mendoakan sahabat semua semoga Allah memberikan kepada sahabat hikmah, umur yang barokah, rezeki yang melimpah ruah, segala urusannya dipermudah, dikaruniai anak yang sholih/ah, dan kegiatan menulisnya tetap istiqomah.. Aamiin.
Seri Kisah Teladan ke-6:[Kisah teladan dalam hadis:]
KISAH TIGA ORANG YANG BERPENYAKIT KUSTA, BOTAK, DAN ORANG BUTA
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil, yaitu: penderita penyakit kusta, punya penyakit kebotakan (sebagian rambut kepalanya botak, -pen) dan orang buta. Kemudian Allah Ta’ala ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang malaikat.
Maka datanglah malaikat itu kepada orang pertama yang menderita penyakit kulit dan bertanya kepadanya, “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?”
Ia menjawab, “Rupa yang bagus, kulit yang indah, dan penyakit yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku”. Maka diusaplah orang tersebut, dan hilanglah penyakit itu, serta diberilah ia rupa yang bagus, kulit yang indah.
Malaikat itu bertanya lagi kepadanya, “Lalu kekayaan apa yang paling kamu senangi?”
Ia menjawab, “Unta atau sapi.” Maka diberilah ia seekor unta yang sedang bunting, dan ia pun didoakan, “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu dengan unta ini.
Kemudian Malaikat tadi mendatangi orang yang punya penyakit kebotakan, dan bertanya kepadanya, “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?”
Ia menjawab, “Rambut yang indah, dan apa yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku”. Maka diusaplah kepalanya, dan seketika itu hilanglah penyakitnya, serta diberilah ia rambut yang indah.
Malaikat tadi bertanya lagi kepadanya, “Harta apakah yang kamu senangi?”
Ia menjawab, “Sapi atau unta.” Maka diberilah ia seekor sapi yang sedang bunting dan didoakan, “Semoga Allah memberkahimu dengan sapi ini.”
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang buta, dan bertanya kepadanya, “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?”
Ia menjawab, “Semoga Allah berkenan mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang.” Maka diusaplah wajahnya, dan seketika itu dikembalikan oleh Allah penglihatannya.
Malaikat itu bertanya lagi kepadanya: “Harta apakah yang paling kamu senangi?”
Ia menjawab: “Kambing.” Maka diberilah ia seekor kambing yang sedang bunting.
Lalu berkembangbiaklah unta, sapi dan kambing tersebut, sehingga yang pertama memiliki satu lembah unta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata selanjutnya, “Kemudian, datanglah Malaikat itu kepada orang yang sebelumnya menderita penyakit kulit, dengan menyerupai dirinya (yakni di saat ia masih dalam keadaan berpenyakit kulit, -pen), dan berkata kepadanya, “Aku seorang miskin, telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga tidak akan dapat meneruskan perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian dengan pertolongan anda. Demi Allah yang telah memberi anda rupa yang tampan, kulit yang indah, dan kekayaan ini, aku minta kepada anda satu ekor unta saja untuk bekal meneruskan perjalananku.”
Tetapi dijawab, “Hak-hak (tanggunganku) masih banyak.”
Malaikat tadi berkata kepadanya, “Sepertinya aku pernah mengenal Anda, bukankah Anda ini dulu orang yang menderita penyakit kulit, yang orang-orang pun jijik melihat anda, lagi pula anda miskin, kemudian Allah memberikan kepada anda harta kekayaan?”
Dia malah menjawab, “Harta kekayaan ini aku warisi turun-temurun dari nenek moyangku yang mulia lagi terhormat.”
Maka malaikat tadi berkata kepadanya, “Jika Anda berkata dusta niscaya Allah akan mengembalikan Anda kepada keadaan Anda semula.”
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya berpenyakit kebotakan, dengan menyerupai dirinya (di saat masih berpenyakit itu), dan berkata kepadanya sebagaimana ia berkata kepada orang yang pernah menderita penyakit kulit, serta ditolaknya sebagaimana ia telah ditolak oleh orang yang pertama.
Maka malaikat itu berkata, “Jika Anda berkata dusta niscaya Allah akan mengembalikan Anda seperti keadaan semula.”
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta, dengan menyerupai keadaannya dulu (di saat ia masih buta), dan berkata kepadanya, “Aku adalah orang yang miskin, kehabisan bekal dalam perjalanan, dan telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga aku tidak dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini, kecuali dengan pertolongan Allah kemudian pertolongan Anda. Demi Allah yang telah mengembalikan penglihatan Anda, aku minta seekor kambing saja untuk bekal melanjutkan perjalananku.”
Maka orang itu menjawab, “Sungguh aku dulunya buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang Anda sukai, dan tinggalkan apa yang tidak Anda sukai. Demi Allah, sekarang ini aku tidak akan mempersulit Anda dengan memintamu mengembalikan sesuatu yang telah Anda ambil karena Allah.”
Maka malaikat tadi berkata, “Peganglah kekayaan Anda, karena sesungguhnya kalian ini hanya diuji oleh Allah. Allah telah ridha kepada Anda, dan murka kepada kedua teman Anda.” (HR. Bukhari no. 3464 dan Muslim no. 2964).
Tanda Tidak Syukur: Mengatakan Nikmat adalah Karena Memang Pantas Ia Dapat
Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: “Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari Kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisiNya.” Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras. ” (QS. Fusshilat: 50)
Pelajaran dari Kisah
Hadits di atas menunjukkan bahwa di antara tanda kurangnya iman dan tauhid yaitu jika seseorang mengganggap bahwa nikmat dan rezeki didapat karena hasil kerja kerasnya atau Allah memang pantas memberi padanya. Seharusnya seorang mukmin mengakui nikmat Allah secara lahir dan batin, lalu ia memuji Allah atas nikmat tersebut. Nikmat tersebut hendaklah disandarkan pada Allah, juga nikmat tersebut dimanfaatkan untuk ketaatan. Sekaligus hal ini mengajarkan pada kita untuk tidak terlalu berbangga diri dan takjub.
Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari kisah dalam hadis ini.
.
Kulon Progo, Jumat 3 Juli 2020
.
Sumber bacaan:
Abu Ishaq Al-Huwarni.2013.Kisah Teladan dalam Hadis. Solo: Penerbit Aqwam
https://rumaysho.com/4723-kisah-mereka-yang-tidak-mau-bersyukur.html
https://www.oase.id/read/qwYAKw-cerita-si-botak-si-buta-dan-si-lepra-saat-diuji-dengan-kenikmatan
https://www.youtube.com/watch?v=UiXz1rUSQBA/Kisah si kusta, si botak dan si buta
https://kisahteladan.web.id/kisah-hikayat/kisah-3-orang-yang-sakit-kusta-botak-dan-buta
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih, Pak
Sama sama. terima kasih kunjunggannya...sehan dan sukses selalu
Terima kasih pencerahannya Pak Pujarsono. Barakallah
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Sama-sama. Aamiin ya robbal 'alamiin. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya Semoga sehat dan sukses selalu
Terima kasih ilmu dan pencerahannya, Pak. Kisahnya juga sangat nmenghibur.
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Sama-sama. Aamiin ya robbal 'alamiin. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya Semoga sehat dan sukses selalu
Tausiah kehidupan yang menawan. sehat dan sukses selalu Pak
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Sama-sama. Aamiin ya robbal 'alamiin. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya Semoga sehat dan sukses selalu
Inspirasi ilmu untuk pencerahan, trims pak telah berbagi.......
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Sama-sama. Aamiin ya robbal 'alamiin. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya Semoga sehat dan sukses selalu.
Selalu bersyukur, pencerahannya luar biasa untuk mengingatkan kita. Makasih pak
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Sama-sama. Aamiin ya robbal 'alamiin. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya Semoga sehat dan sukses selalu.
Benar bapak, sehebat apapun kita saat ini, jangan ujub. Pandailah bersyukur serta menyadari bahwa semua ini ksrena ijinNya. Trimksh, semoga jadi ilmu yg barokah, mengembalikan kita 7ntuk lebih bersyukur padaNya.
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Sama-sama. Aamiin ya robbal 'alamiin. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya Semoga sehat dan sukses selalu.
Terimakasih pak,,tulisan penuh hikmah dan pembelajaran
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Sama-sama. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya Semoga sehat dan sukses selalu.
Keren ceritanya pak
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya Semoga sehat dan sukses selalu.
Masyaallah, kolom yang bagus untuk muhasabah diri pak. Terimakasih atas tulisannya pak. Sangat bermanfaat.
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya Semoga sehat dan sukses selalu.
Terima kasih Pak pujarsono selalu berbagi tausiyahnya setiap hari Jumat,Semoga bisa menginspirasi kami dalam memberikan materi pembelajaran kepadaku, keluarga dan siswa-siswi ku
Terima kasih kembali Ibu. Alhamdulillah semoga bermanfaat. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya. Semoga sehat dan sukses selalu.
Inspiratif sekali. Salam literasi
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya. Salam literasi juga.
Waduh... pak terenyuh saya bacanya...trmksh atas pencerahannya
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Sama-sama ibu. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya
Terimakasih, pak...sudah mengingatkan.
Sama-sama Ibu.Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya
keren ceritanya...pak
Alhamdulillah.Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya
Alhamdullillah, dapat pencerahan
Alhamdulillah semoga bermanfaat. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya
Kisah inspiratif yang sarat makna. Terima kasih sudah berbagi ilmunya Pak.
Alhamdulillah. Sama-sama. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya
Subhanallah... keren ceritanya pak... terimakasih pencerahannya sangat bermanfaat
Alhamdulillah. Sama-sama bu Via. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya
Bagus ceritanya pak. Banyak pelajaran yang dapat diambil di sana, salam pagi pak.
Alhamdulillah. Aamiin. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya. Salam pagi juga.
Masya Allah ceritanya sangat bagus. Barokallah pak Pujarsono.
Alhamdulillah. Aamiin. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya
Masya Allah. Intinya kita harus senantiasa bersyukur. Jauhi penyakit hati: iri, dengki, tamak dsb. Jazakumullah khairan katsira atas pencerahannya, Pak.
Iya Bu. Aamiin. Terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya