CERITA HOROR PENJUAL BAKSO
Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-29
Cermin ke-7
CERITA HOROR PENJUAL BAKSO
“Ting...ting...ting...,” terdengar suara penjual bakso memukul-mukul mangkok menggunakan sendok, yang lewat di depan rumah. Rio melambaikan tangan sambil berteriak, “Bang ... bakso, Bang!”
Penjual bakso menghentikan gerobak baksonya dan memutar kembali. “Tiga Bang, komplit,” Rio memesan tiga mangkok bakso, satu untuk dirinya dan yang dua mangkon untuk Amri dan Hasan, temannya yang ada di ruang tamu. “Mas Amri, Mas Hasan....di luar saja sini,” Rio memanggil temannya.
Sambil menunggu baksonya siap, Rio iseng-iseng bertanya, “Bang, selama jadi tukang bakso pernah bertemu hantu ndak Bang?”
“Pernah, sekitar empat bulan yang lalu.”
“Gimana ceritanya, Bang?” Hasan penasaran.
“Ya, hari itu hari Kamis, malam Jum’at kliwon. Sekitar jam 11 malam ketika saya mau pulang. Di tepi jalan ada seorang gadis yang sangat cantik dengan harum parfum bunga melati. ‘Bang, bakso...,’ dia memesan bakso. Segera saya buatkan satu mangkok bakso. ‘Komplit Neng?’ saya bertanya. 'Komplit, sambelnya yang banyak,' jawabnya. Saya lihat dia makan baksonya lahap banget. Saat mau habis dia memesan lagi, ‘Bang dua mangkok lagi.’ Saya kaget, ‘Dua Neng?,’ saya bertanya. ‘Iya’ jawabnya.”
“Ihh .. serem Bang,” Amri berkomentar.
“Lajutnya, gimana, Bang?’ Rio bertanya.
“Dia makan bakso dengan lahapnya,” penjual bakso melanjutkan ceritanya. “Setelah habis, dia berkata, ‘Bang saya lupa bawa uang. Ikut saya ya Bang, kita ambil uang di rumah.’ Ajak si gadis. ‘Baiklah,’ saya jawab. Saya mengikuti gadis tersebut. Nah saya tidak meyadari sejak kapan kok saya sudah berada di komplek perumahan yang rumahnya bagus-bagus. Saya membatin. Dan gadis itu menuju rumah yang baru dan paling bagus serta besar. ‘Itu rumah saya,’ katanya. ‘Tunggu sebentar ya Bang,’ pesannya. Saya keliling berjualan bakso belum pernah ke kompek ini.”
“Hih... merinding aku,” kata Hasan.
“ Sereeem....” kata Rio. “Trus?” Rio bertanya.
“Eh, cerita aja, maaf ini baksonya, pesan tambah sekalian ndak?” abang penjual bakso bertanya.
“Bang, jangan menakuti kita dong. Aku takut.” Hasan berkata.
“Kamu nyela melulu, Trus ceritanya gimana, Bang?” tanya Amri.
“Karena takjub dengan keindahan rumah tersebut, saya berkata, ‘Masyaa Allah! Rumah kok bagus banget,’ dan seketika itu koplek perumahan tersebut tiba-tiba berubah menjadi makam-makam dan rumah yang tadi paling bagus di depan saya ternyata kuburan baru yang masih ada taburan kembang yang masih segar dan payung motho warna coklat. Menyadari hal itu, lalu saya lari dan pulang. Gerobak bakso saya tinggal, karena tidak ada jalan untuk menyurung gerobak bakso saya ke luar.”
“Trus..gimana Bang?” Amri penasaran.
“Saya ambil gerobaknya keesokan harinya. Sekalian minta bantuan temen-temen untuk mengeluarkan gerobak dari komplek pemakaman tersebut.”
“Ihhh serem banget...Berapa Bang?” tanya Rio.
“Lima belas ribu,” jawabnya.
“Ini uangnya, Bang. Pas. Makasih ya Bang,” Rio berkata sambil menyerahkan tiga lembar uang lima ribuan.
Setelah selesai membereskan mangkok, Abang penjual bakso bertanya lagi, “Gimana tambah ndak basonya?”
“Tidak Bang!” mereka bertiga serempak menjawab. Hasan lari ke dalam rumah duluan. Diikuti Rio dan Amri, berebutan duluan masuk rumah.
“Huh... Jangan-jangan dia hantu juga,” Hasan berkata.
“Bukan lah...” jawab Rio.
“Aku takut banget saat dia menawarkan apakah kita mau tambah lagi baksonya.”
“Ting...ting...ting...,” terdengar suara penjual baso menjauh.
Kulon Progo, 15 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Horor tapi asyik mbacanya, Pak. Salut bisa bikin cerita semenarik itu.
Terima kasih Pak Warsono apresiasinya. Terima kasih telah sudi mampir. Smg sehat dan sukses selalu
Keren...merinding bacanya. Salam literasi...
Terima kasih sdh mampir bu Lis, semoga sehat dan sukses selalu
Ikut merinding bacanya, pak...tapi lucu seru hehe..
Terima kasih.... smg bisa menghibur....smg sehat selalu ibu....
Keren ikutan merinding bacanya. Serem
Hehe...Terima kasih sudah singgah bu Elvina. Smg sehat dan sukses selalu
Syereem. Keren ceritanya Pa.
Terima kasih...bu Nopiranti sudah berkenan mampir. Smg sehat dan sukses selalu
Kalau penjual baksonya hantu, jd bakso yg dimakan bakso apa ya???
Penjual baksonya bukan hantu.... mereka saja yang penakut... hehehe. Terima kasih telah berkenan mampir. Smg sehat dan sukses selalu.
Kalau penjual baksonya hantu, jd bakso yg dimakan bakso apa ya??? Hehehe
Penjual baksonya bukan hantu.... mereka saja yang penakut... hehehe. Terima kasih telah berkenan mampir. Smg sehat dan sukses selalu.
Hahaha...jangan- jangan yang nulis cerita juga penakut seperti saya...
Takut lahh juga....
ha..ha., jadi ketawa juga nih..menghibur pak..itu bukan hantu..memang mereka penakut he.he..
hahaha....iya pak..... terima kasih....smg sehat selalu
keren pak sudah hari ke 7
Aamiin...terima kasih Bapak ssh berkenan mampir....smg sehat selalu
Keren pak.... hantu nya cantik.... semoga sukses selalu dan barakallahu fiik
Hahaha..cantikjuga kalau hantu mah...tetap menakutkan. Terima kasih telah berkenan mampir dan komentar. Smg sehat dan sukses selalu
Hihihi seramm pak
Ah...masa bu....Terima kasih bu Via...smf sehat dan sukses selalu
Terima kasih admin.....Smg sehat dan sukses selalu
Kayak kisah nyata yaaa
Hehe....itu yang tanya saya dulu bu.....cuman cerita dan ending dibuat beda biar lucu....
Hahaha... sok2an nanya sih... gak taunya penakut juga... menghibur pak... lanjut
Trima kasih Ibu Dina, telah sudi mampir. Smg sukses dan sehat selalu.