Kosong itu isi. Isi itu Kosong
Judul di atas seolah berbau paradok. Bahkan ada yang mengatakan rancu. Namun kalau kita lakukan kontempelasi, kalimat di atas memiliki makna yg teramat dalam. Dua kata yang bersangkut erat itu di dalamnya terkandung konsep "Aku".
Ketika "aku" tidak hadir dalam diri kita (kosong), sebenarnya itu menunjukkan kualitas (isi) diri Anda sebenarnya. Kosong itu isi merupakan representasi Aku yang sebenarnya.
Kala "aku" hadir dalam diri kita (isi), sebenarnya itu menandakan bukan kualitas Anda yang sesungguhnya (kosong). Isi itu kosong berarti bukan aku yang sebenarnya tapi aku yang ego
Dalam teori psikoanalitik, Sigmund Freud, menjelaskan kepribadian(personality) dibangun atas tiga unsur yang kerap disebut id, ego dan superego. Ketiganya bahu membahu menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
Id dibawa manusia sejak lahir bersifat primitif-naluriah. "Ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata" sambung Freud
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar