MAWAR BERDURI TAK TAKUT BERDIRI (Part 1)
Mawar adalah mawar
Kenanga adakah kenanga
Azalea adalah azalea
Mereka semua berbeda
Namun tetap pancarkan pesona
#
Hari ini banyak ungkapan syukur yang layak tercurahkan. Alhamdulillah telah melewati angka 100 jumlah siswa/siswi MAN 14 yang lolos masuk PTN lewat berbagai jalur. Ada yang lewat SNMPTN Undangan, PMDKPN, SPAN PTKIN, test UTBK, hingga test mandiri di tiap PTN. Luar biasa berkah dibalik pandemi corona, banyak juga yang tembus berbarengan di 2 PTN sekaligus. Semua siswa punya kisah perjuangannya. Setiap orangtua punya doa-doa di tahajud panjangnya. Tapi ananda yang satu ini menurutku paling istimewa.
Maharani Nawang Wulan namanya. Nama yang terdengar agung bak puteri-puteri raja. Tapi siapa sangka garis hidupnya teramat terjal seperti jalan para ksatria. Sejak lulus SD kedua orangtuanya memutuskan berpisah. Nawang dan adiknya yang masih bayi ikut ibu dan kakek neneknya tinggal di Jakarta. Sementara ayahnya kembali ke kampung halaman. Tak lama berselang kakek meninggal dunia sehingga ibundanya harus jadi tulang punggung keluarga.
Nawang anak yang tegar, cerdas dan ceria. Prestasi akademik dan berbagai olimpiade tingkat provinsi disabetnya. Terakhir tahun lalu ia dan team yang kubina berhasil jadi finalis Kompetisi Ekonomi Syariah SEConD (Sharia Economics Day) dari FEB UI. Tahun 2020 inipun ia kembali masuk babak perempat final meski tertunda karena pandemi corona.
Personality Genetik nya Thinking Ekstrovert. Watak dasarnya tangguh, analitis, kompetitif, perencana, argumentatif dan seringkali butuh ruang untuk kontemplasi menyendiri. Aku ingat betapa keras usahanya menabung agar bisa mengikuti test STIFIn denganku karena ingin merencanakan masa depan yg indah untuk Ibu dan adiknya nanti. 2 tahun jadi wali kelasnya membuatku cukup dekat untuk jadi kawan curhatnya. Diam-diam aku mengagumi pikiran positifnya yang tidak mau dikasihani. "Saya baik-baik aja koq, Bu" begitu selalu ucapnya. Aku tergetar. Kekuatannya menghadapi keprihatinan membuat tekadku makin kuat mendampinginya tembus PTN di jurusan impiannya : ILMU EKONOMI
Agustus hingga Nopember 2019 aku harus mengikuti PPG untuk mendapatkan sertifikasi di UNY Yogyakarta. Tiba-tiba pertengahan Oktober bagai tersambar petir Nawang meneleponku. Ibundanya meninggal dunia karena sakit paru-paru kronis yang tidak dirasa. Tak kuasa, kudampingi ia menangis sepanjang malam. Nawang tak pernah menangis, bahkan saat dibully atau diisengi teman-temannya di kelas. Tapi hari ini, kuyakin benteng tangguh jiwanya runtuh tak berbekas.
Sepanjang sisa semester V itu akhirnya nilai raport Nawang menurun. Aku tak bisa membayangkan bagaimana ia kini hidup hanya dengan nenek dan adik perempuannya, bersama tante dan om nya yang juga harus bekerja di pabrik untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ngilu rasanya saat pembagian raport melihat neneknya yang sudah renta membawa adiknya, sambil menggendong bayi tantenya yang ditinggal bekerja. Dan hal yg paling kutakutkan terjadi juga. Nawang tidak lolos jalur SNMPTN Undangan Program Beasiswa Bidik Misi lewat raport. Prestasi selama 4 semester yang sudah diperjuangkannya kandas karena nilai semester V yang terjun bebas. Aku berusaha menyemangatinya agar tetap tersenyum meskipun getir dalam hatinya.
Bulan demi bulan berlalu. Nawang sudah bertekad akan mengikuti test tulis UTBK untuk bisa mengejar mimpinya masuk PTN. Meskipun ia harus bersusah payah mencari aneka bimbel gratisan atau berbiaya sangat murah. Karena kondisi keuangannya tidak memungkinkan untuk ikut bimbel yang sudah berpengalaman. Namun badai itu kembali datang. Akhir maret kembali Allah memberinya ujian. Ayahnya kini yang gantian berpulang. Lengkaplah ia jadi yatim piatu. Bersama impian masa depan yang coba diraihnya dengan langkah satu satu. Nawang runtuh.
Helai-helai mawar yang selama ini tegar serasa meluruh. Dan aku hanya mampu memandanginya dari jauh lewat dunia maya karena pandemi tengah dahsyat bergemuruh.
(bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masya Allah, pengen merengguhnya dalam pelukan. Ya Allah sayangi dia,..
Aaamiin Yaa Rabb... Luar biasa tegar ya Bund. Kalau saya mah belum tentu sanggup...
Bunda, teriris bacanya. Tolong bunda salamkan saya kepada anak didik bunda yang satu ini. Semoga Allah kuatkan Nawang.
Siap, say. Tunggu sampai part 2 selesai akan kusampaikan link ini buat Nawang. Supaya dia juga bisa menikmati keindahan tulisan2mu
Segitunya ...keren...semangat
Itu tulisan tengah malem kecapean bingung cari inspirasi Bund. Untungnya Allah titipin ingatan sama salah satu murid kesayangan
Waaooouuuw....semakin cantik saja (tulisannya)
Alhamdulillah... Sama kan dengan Pak Aziz yang makin ganteng aja (karya-karyanya), hehe