BEKERJALAH IHSAN ! MESKIPUN TAK KELIHATAN
Dalam kajian hadits yang pernah saya ikuti, Pak Ustadz mengisahkan. Suatu kali Rasulullah kedatangan tamu dari tempat yang jauh. Namun anehnya tak nampak tanda-tanda debu perjalanan, klimis bersih saja penampilannya. Tamu itu bertanya tentang Iman, Islam dan Ihsan pada Rasulullah. Setelah ia pergi Rasulullah menjelaskan bahwa ia adalah malaikat Jibril. Ia datang hendak mengajarkan hal-hal pada para sahabat.
Hari ini saya tergelitik pada Ihsan. Penjelasan Rasul menyatakan bahwa Ihsan adalah perilaku terbaik dalam segala amalan. Terlepas ada yang melihat atau tidak. Karena kita yakin bahwa Gusti Allah mboten nate sare (Allah SWT tidak pernah tidur). Dan ihsan ini berlaku dalam urusan ubudiyah (habluminallah) serta muamalah (habluminannaas).
Untuk urusan ibadah kepada Allah, ihsan bisa diartikan melakukan ibadah sesuai tuntunan syariat dan menjaga keikhlasan niat. Tak ada yang melihat lah, menurut saya itu urusan privacy kita dan Gusti Allah. Bahkan kalaupun ada yang memilih menunjukkan ibadahnya ke publik belum tentu berarti riya'. Bisa jadi itu bagian dari fiqh dakwah dan syiar agama.
Sedangkan ihsan dalam urusan muamalah buat saya simplenya menjaga takaran "Antaradhim minkum" (ridha sama ridha), "Laa tadzlimuuna walaa tudzhlamun" (jangan mendzalimi dan jangan mau didzalimi) dan "Ta'awanu alal birr wa taqwa, walaa ta'awanu alal itsmi wal udwan" (tolong menolonglah dalam kebaikan dan taqwa, jangan tolong menolong dalam dosa dan keburukan).
Naah, maka kalau diberi amanah pekerjaan ya lakukan sebaik mungkin. Kerjakan dengan ihsan atau bahasa kekiniannya "PROFESIONAL". Jangan santai buang waktu habis energi sia-sia. Jangan malas dan selalu menghindar saat diberi masukan. Jangan dzalim menyulitkan urusan orang tapi tidak mau sadar ! Dan lebih jauh lagi jangan sudah jelas-jelas salah tapi ogah minta maaf dan menyuruh orang untuk lebih sabar...
Huffft... Apa ini?! Seperti curhatan emak-emak milenial. Ya, begitulah dunia persilatan, eh perwebinaran yang kepanitiannya saya ikuti dan datang dan pergi silih berganti selama musim pandemi. Mudah-mudahan lelah menjadi lillah. Semoga bisa menyemangati kawan-kawan dan tentu saja diri sendiri. Agar bekerja dengan Ihsan, meskipun tak kelihatan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Benar itu bunda cantik, mantap sekali ulasannya, terimakasih pencerahannya, sebagai muhasabah diri ini.saling mengingatkan.sukses selalu bunda cantik.salam literasi
Aduh... Hampura kalau ada salah-salah kata ya Teteh Ustadzah. Ini mah bukan ulasan, tapi curhatan emak-emak milenial. Biar ngga keliatan adegan bersitegang aja, haha!
Aaaamiim, sangat produktif ibu ini, semoga senantiasa sehat bu, biar semua agendanya terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Aaamin
Saya setuju Bunda ..Semoga sy bs menerapkan dlm kehidupan sehari-hari, Aamiin
Aaamiin Yaa Allah... Terutama pengingatan untuk diri saya sendiri.
Sangat inspiratif bu, mengingatkan kita intuk selalu bekerja secara profesional dan ikhlas
Hehe, dahsyat ya curhatan emak-emak milenial. Mudah2an ada yg merasa tersentil Bund...
Woww..ulasan yg komunikatif sangat bermanfaat
Haha! Hanya sesi curhat dan omelan versi profesional Pak Sukadi
Salam kenal, sukses terus bu Pipit
Salam kenal kembali Pak Sukadi. Mathur suwun sudah mampir