Pipin Ermawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BEST PRACTICE PKP BAHASA INGGRIS  23 NOV 2019 - 6 JAN 2020
PKP DESEMBER 23 NOV 2019 - 6 JAN 2020

BEST PRACTICE PKP BAHASA INGGRIS 23 NOV 2019 - 6 JAN 2020

BEST PRACTICE

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PKP

 

 

 

 

Disusun oleh:

Pipin Ermawati, S.Pd

 

 

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA PENDIDIKAN

 KABUPATEN BEKASI

TAHUN 2019

 

HALAMAN PENGESAHAN

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PKP

IDENTITAS PENULIS :

1

Nama

Pipin ermawati, S.Pd

2

NIP

-

3

Jabatan

Guru

4

Pangkat/ Golongan

 

5

Tempat/ tanggal lahir

Kediri, 15 Desember 1985

6

Jenis kelamin

Perempuan

7

Agama

Islam

8

Pendidikan terakhir

S1

9

Unit kerja

SMP N 4 SETU

10

Alamat rumah

Perum Graha mustika Media blok L1 No. 5

Desa Lubang buaya ,Kec. Setu . Bekasi

11

No HP

085716035533

12

Email

[email protected]

 

Bekasi,  3 Desember 2019

Kepala SMPN 4 Setu

 

 

 

 

ATAM SULAEMAN, S.Sos.I. MM

NIP. 19810114 200801 1 002

 

 

 

BIODATA PENULIS

1

Nama

Pipin ermawati, S.Pd

2

NIP

 

3

Jabatan

Guru

4

Pangkat/ Golongan

 

5

Tempat/ tanggal lahir

Kediri, 15 Desember 1985

6

Jenis kelamin

Perempuan

7

Agama

Islam

8

Pendidikan terakhir

S1

9

Unit kerja

SMP Negeri 4 Setu

10

Alamat rumah

Perum Graha mustika Media blok L1 No. 5

Desa Lubang buaya ,Kec. Setu . Bekasi

11

No HP

085716035533

12

Email

 [email protected]

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan atas rahmat-Nya, saya dapat menyusun Best Practice ini dengan baik dan tepat waktu.

Best Practice yang berjudul “MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PKP” yang mana Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan dalam hal ini peserta didik. Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pembelajaran berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Best Practice ini terdiri atas 4 bab yaitu bab I adalah pendahuluan yang berisi latar belakang, bab II berisi kerangka teori, bab III berisi pelaksanaan dan hasil yang diperoleh, dan bab IV berisi kesimpulan dan saran/rekomendasi.

Pada kesempatan ini, saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.      Bpk. Jaya, S.Pd - Guru Inti PB SMP NEGERI 4 SETU

2.      Bpk. Moch.Mardyana Husny.Pd  - Kepala SMP NEGERI 4 SETU

3.      Ibu Laelatul Badriah, S.Pd I - Panitia PB SMP NEGERI 4 SETU

4.      Para Peserta GS PB SMP NEGERI 4 SETU

5.      Semua Staff Guru SMP NEGERI 4 SETU

6.      Keluarga yang mendukung dan memberikan semangat yang luar biasa.

Saya menyadari bahwa Best Practice ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis, saya berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi lain, saya berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari Best Practice ini. Walaupun Best Practice ini tidak sepenuhnya bagus, saya berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh pembaca. Semoga Best Practice ini menjadi motivasi dan inspirasi untuk guru agar dapat meningkatkan keterampilan profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran khususnya serta menjadi bahan acuan untuk membuat best practice yang lebih baik.

 

Penulis

ABSTRAK

 

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran yang berbasis zonasi ini dikembangkan untuk mengikuti arah Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21. Program ini  merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS.Program ini bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan, meningkatnya efisiensi dan efektivitas peningkatan kompetensi pembelajaran, memudahkan dalam melakukan pemetaan kompetensi, kinerja, serta aktivitas guru, memudahkan dalam melakukan pembinaan terhadap program peningkatan kompetensi guru sesuai hasil pemetaan yang dilakukan, serta memudahkan dalam melakukan supervisi dan koordinasi peningkatan kompetensi pembelajaran. Adapun tujuan penulisan Best Practice ini yaitu untuk mendeskripsikan praktik baik penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP. Sasaran Program PKP Berbasis Zonasi adalah seluruh guru Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama khususnya Guru Sasaran yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Tempat pelaksanaan program PKP  ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Setu. Metode yang digunakan dalam pembelajaran program PKP ini adalah Andragogi, yaitu proses untuk melibatkan peserta didik ke dalam suatu struktur pengalaman belajar pada kegiatan ON yang di laksanakan di SMP Negeri 4 Setu. Bahan yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini adalah pembelajaran Bahasa Inggris Teks Fungsional short message kelas 8 dan Teks Report kelas 9. Keterampilan Guru harus selalu ditingkatkan, baik itu dalam kompetensi penguasaan materi secara profesional maupun kemampuan pedagogik.

 

Kata kunci: Profesionalisme, PKP

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

Lembar Judul ………………………………………………………. …………………i

Halaman Pengesahan ……………………………………………….…………………ii

Biodata Penulis ……………………………………………………..…………………iii

Kata pengantar ……………………………………………………..…………….……iv

Daftar Isi …………………………………………………………………………….... v    

Daftar Lampiran ……………………………………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang ………………………………………………..………………… 6

B.     Masalah ………………………………………………............. …………………6

C.     Jenis Kegiatan ………………………………………………...………………… 9

D.    Manfaat …………………………………………………………………………. 9

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A.    Tujuan dan Sasaran …………………………………………………………… 10

B.     Bahan/Materi Kegiatan ……………………………………………………….. 10

C.     Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan ……………………………………… .. 15

D.    Waktu dan Tempat Kegiatan ………………………………………………..... 15

BAB III HASIL KEGIATAN

A.    Hasil yang Diperoleh ………………………………………. …………………16

B.     Dampak kegiatan ………………………………………………………………16

C.     Hambatan yang Dihadapi …………………………………………………….. 16

D.    Cara Menyelesaikan Hambatan ………………………………………………. 17

BAB IV PENUTUP

E.     Kesimpulan …………………………………………………………………... 18

F.      Saran/Rekomendasi ………………………………………………………….. 18

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

 

Tugas IN-1

Instrumen penilaian diri

Tugas IN-2

LK.3 Format desain pembelajaran unit 1

Tugas IN- 3

LK.6 Reviu RPP unit 1

Tugas IN- 4

LK.8 Catatan Refleksi Praktik Pembelajaran

Foto Kegiatan PKP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 57 menyatakan bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.

Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas siswa adalah menyelenggarakan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP).

Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja guru (KKG) SD, atau musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP/SMA/SMK, dan musyawarah guru bimbingan dan konseling (MGBK), yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat, seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.

Pedoman ini disusun untuk memberikan arah dalam implementasi Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi dalam penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP, dan pada akhirnya penulis membuat Best Practice ini berjudul “MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PKP”  .

 

 

 

 

 

B.     Masalah

Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah, (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis, dan hanya menyalin dari buku teks.

Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis mendeskripsikan permasalahan sebagai berikut: “Bagaiamana program PKP dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran?”   

 

C.    Jenis Kegiatan

Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris Teks Fungsional Short message kelas 8 dan Teks Report kelas 9.

 

D.    Manfaat Kegiatan

Manfaat Program PKP Berbasis Zonasi adalah sebagai berikut:

1)      Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaiannya;

2)      Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat meningkatkan kompetensinya;

3)      Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik;

4)      Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik dan manajerial.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

 

PELAKSANAAN KEGIATAN

 

A.    Tujuan dan Sasaran

Tujuan penulisan praktik ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan profesionalisme guru dalam pembelajaran berorientasi penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP.

Sasaran program PKP di PB SMPN 4 Setu adalah para peserta GS Bahasa Inggris zonasi Setu ( 320203).

 

B.     Bahan/Materi Kegiatan

1.      Konsep profesionalisme

Istilah profesionalisme berasal dari profession. Dalam Kamus Inggris Indonesia, “profession berarti pekerjaan”.Arifin dalam buku Kapita Selekta Pendidikan mengemukakan bahwa profession mengandung arti yang sama dengan kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus2 . Dalam buku yang ditulis oleh Kunandar yang berjudul Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan pula bahwa profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Jadi, profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu.

Menurut Martinis Yamin profesi mempunyai pengertian seseorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan intelektualitas . Jasin Muhammad yang dikutip oleh Yunus Namsa, beliu menjelaskan bahwa profesi adalah suatu lapangan pekerjaan yang dalam melakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi serta cara menyikapi lapangan pekerjaan yang berorientasi pada pelayanan yang ahli . Pengertian profesi ini tersirat makna bahwa di dalam suatu pekerjaan profesional diperlukan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual yang mengacu pada pelayanan yang ahli. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi adalah suatu pekerjaan atau keahlian yang mensyaratkan kompetensi intelektualitas, sikap dan keterampilan tertentu yang diperolah melalui proses pendidikan secara akademis. Dengan demikian, Kunandar mengemukakan profesi guru adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan. Guru sebagai profesi berarti guru sebagai pekerjaan yang mensyaratkan kompetensi (keahlian dan kewenangan) dalam pendidikan dan pembelajaran agar dapat melaksanakan pekerjaan tersebut secara efektif dan efisien serta berhasil guna.

Adapun mengenai pengertian profesionalisme itu sendiri adalah, suatu pandangan bahwa suatu keahlian tertentu diperlukan dalam pekerjaan tertentu yang mana keahlian itu hanya diperoleh melalui pendidikan khusus atau latihan khusus. Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sementara itu, guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Dengan kata lain, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.

2.      Konsep Program PKP

Program Peningkatan kompetensi pembelajaran merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thingking Skill). Program ini merupakan bagian dari program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Program ini bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan, meningkatnya efisiensi dan efektivitas peningkatan kompetensi pembelajaran, memudahkan dalam melakukan pemetaan kompetensi, kinerja, serta aktivitas guru, memudahkan dalam melakukan pembinaan terhadap program peningkatan kompetensi guru sesuai hasil pemetaan yang dilakukan, serta memudahkan dalam melakukan supervisi dan koordinasi peningkatan kompetensi pembelajaran.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis menyimpulkan program PKP ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa melalui peningkatan profesionalisme guru melalui program PKP.

 

C.    Cara Melaksanakan Kegiatan

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik yang telah dilakukan penulis.

Tabel 2.1

Pertemuan

Materi Diklat

Durasi

Media

Kegiatan pembelajaran

Sumber Balajar

Produk peserta

LK

Tagihan

In - 1

1) Kebijakan PKP

2) PPK dan GLN berorientasi HOTS

3) Pengenalan kelas pendamping online

4) Pengembangan pembelajaran HOTS

 

LK

Diskusi

Portal SIM PKB

Modul

 

 

In - 2

1) Analisis unit pembelajaran

2) Desain Pembelajaran

3) Penyusunan soal HOTS

 

LK

 

PPT

Diskusi

Tugas mandiri

Portal SIM PKB

Modul

LK 3

 

LK 4

Format pemebelajaran unit 1

Penilaian HOTS unit 1

In - 3

1) Tinjauan desain pembelajaran dan penilaian HOTS

2) Perbaikan hasil tinjauan pembelajaran dan penilaian

HOTS

 

LK

PPT

Diskusi

Tugas mandiri

Portal SIM PKB

Modul

LK 6

LK 4.d

Reviu RPP unit 1

Telaah soal unit 1

In - 4

1) Refleksi peraktik pembelajaran dan penilaian di sekolah

2) Desain pembelajaran dan penilaian Berorientasi HOTS ke-2

 

LK

PPT

Diskusi

Tugas mandiri

Portal SIM PKB

Modul

LK 8

LK 6

LK 4d

Catatan refleksi pembelajaran

Reviu RPP unit 2

Telaah soal unit 2

In - 5

Laporan Best Practice

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

D.    Metode / Cara melaksanakan Kegiatan

Metode yang digunakan dalam pembelajaran program PKP ini adalah Andragogi, yaitu proses untuk melibatkan peserta didik ke dalam suatu struktur pengalaman belajar.

E.     Media dan Instrumen

Media pembelajaran yang digunakan :

1)      Media cetak : modul dan lembar kerja

2)      Media komputer : PPT, soft copy materi

3)      Media jaringan internet : Portal SIM PKB

Instrumen yang digunakan :

1)      Penilaian sikap : Pengamatan saat kegiatan berlangsung

2)      Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dalam mengerjakan LK

3)      Penilaian Pengetahuan : POST Test melalui jejaring internet

4)      Waktu dan Tempat Kegiatan

a.       Tempat kegiatan

IN bertempat di SMP Negeri 4 Setu Jln.Pepaya Raya No.22 Perum Graha Mustika Media Ds. Lubang Buaya.Kec. Setu Kab. Bekasi Prov. Jawa Barat.

ON bertempat di SMP Negeri 4 Setu Jln.Pepaya Raya No.22 Perum Graha Mustika Media .Ds Lubang Buaya, Kec. Setu Kab. Bekasi Prov. Jawa Barat.

 

b.      Waktu Kegiatan

Tanggal 23 November – 14  Desember 2019

 

 

 

 

BAB III

HASIL KEGIATAN

A.    Hasil yang di peroleh

Hasil Kegiatan ini guru mampu meningkatkan kualitas pembelajaran pembelajaran. Melalui kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi Meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21.

B.     Masalah yang Dihadapi

Dalam kegiatan ini banyak menggunakan teknologi komputer dan jaringan internet terutama dalam upload LK. Keterbatasan pengetahuan tentang teknologi menghambat penyerapan pengetahuan dari program ini, Jaringan website yang lambat membuat pengiriman LK terhambat dan menyulitkan peserta. Sedangkan masalah  yang dihadapi siswa belum terbiasa siswa belajar dengan penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.

Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C.     Cara Mengatasi Masalah

Pendampingan penggunaan teknologi oleh GI dan teman sejawat membantu kami dalam menyelesaikan tugas. Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat  membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21. Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS. Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca dan tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.

D.    Dampak

            Dampak dari kegiatan ini adalah guru menjadi lebih profesional  dalam kegiatan pembelajaran karena meningkatnya kompetensi sebagai pendidik sehingga hasil pembelajaran peserta didik juga meningkat.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS  karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. 

2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembelajaran dalam program PKP berikut disampaikan rekomendasi yang relevan:

1.      Guru diharapkan memahami KD yang akan diajarkan dan selanjutnya dapat membuat target KD dan Indikator.

2.      Guru diharapkan menggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP.

3.      Guru seharusnya mampu menciptakan pembelajaran HOTS.

4.      Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).

5.      Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran menggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk menerapkan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyana dkk. 2019. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Setiawati dkk. 2019  Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Jakarta. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

https://www.didno76.com/2019/11/contoh-best-practice-pkp-bahasa.html di unduh : tgl 5 Desember 2019 : 13.00

https://www.amongguru.com/download-buku-materi-guru-smp-program-pkp-berbasis-zonasi-2019 Diunduh : 5 Desember 2019 : 13.00

http://digilib.uinsby.ac.id/9090/5/bab%202.pdf di unduh : tgl 6 Desember 201 : 11.30

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

1.      Instrumen Penilaian Diri

PENILAIAN DIRI GURU 

Nama Sekolah

SMPN 4 SETU

Nama Guru

Pipin Ermawati,S.Pd

Lama Mengajar

10 Tahun 5 Bulan

 

No

Kompetensi

Penilaian diri terhadap kompetensi terkait

A

Pedagogik

Kemampuan pedagogik dalam meningkatkan kompetensi siswa baik dalam meningatkan kemampuan afektif, kognitif dan psikomotorik untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempersiapkan diri menghadapi kehidupan di masa depan dengan mandiri dan percaya diri.

1

Karakteristik peserta didik

Berdasarkan perbedaan latar belakang yang bermacam-macam, karakteristik peserta didik di SMP Sukarasa sangat beragam, baik dalam ranah afektif, kognitif maupun psikomotorik. Adapun perbedaan tersebut memiliki kecenderungan dari pengaruh keluarga, lingkungan sosial, dan tingkat ekonomi.

2

Pengelolaan kelas

Kompetensi pendidik dalam mengelola kelas baik dalam kegiatan pembelajaran masih perlu di tingkatkan karena pada kegiatan pemebelajaran terkadang pada waktu tertentu pendidk belum mampu menguasai keadaan kondisi peserta didik dalam pembelajaran yang berdasarkan factor tertentu.

3

3 (tiga) aspek HOTS:

a.    Aspek Transfer Knowledge

Transfer Knowladge merupakan ketrampilan berpikir tingkat tinggi sesuai dengan ranah kognitif,fektif dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan alam proses belajar mengajar.

 

b.    Aspek critical dan creative thingking

critical dan creative thingking merupakan sebuah proses aktif dimana peserta didik berpikir segala hal secara mendalam, mengajukan berbagai pertanyaan, menemukan informasi yang relevan dari pada menunggu informasi secara pasif. Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis yaitu : Fokus, Reason, Inference, Situation, Clarity dan Overview.

 

c.    Aspek problem solving

Problem solving merupakan keterampilan yang memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan masalah muncul pada kehidupan sehari-hari. Peserta didik secara individu akan memilki keterampilan pemecahan masalah yang berbeda dan di pengaruhi oleh beberapa factor.

 

4

Analisis Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus di kuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pembelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu.

5

Perumusan Indikator pencapaian kompetensi (IPK)

Kemampuan merumuskan indikator yang merujuk kepada Kompetensi Dasar sesuai dengan mata pelajaran tertentu.  Indicator di mulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak.

6

Model-model pembelajaran

1.      Discovery Learning  yaitu  mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri,dan hasil yang diperoleh akan lama diingat.

2.      Problem Based Learning yaitu model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata.

3.      Project Based Learning yaitu model pembelajaran yaitu model pembelajaran yang melibatkan peserta dalam isu-isu dan masalah kompleks dunia nyata dan peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam berbagai konteks.

4.      Problem Solving yaitu mencari atau menemukan cara penyelesaian.

5.      Problem Posing yaitu pemecahan masalah dengan melalui elaborasi,  merumuskan kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih simple sehingga dipahami.

6.      Cooperative Learning yaitu siswa dapat saling bertukar pikiran dan saling membantu dalam kegiatan pembelajaran.

7.      Colaborative Learning yaitu pembelajaran yang memudahkan peserta didik untuk belajar dan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

8.      Experiential Learning yaitu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

7

Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berorientasi HOTS

Langkah-langkah menyusun desain pembelajaran berorientasi HOTS antara lain sebagai berikut:

A. Perencanaan Pembelajaran

1.      Analisis SKL-KI-KD-IPK

2.      Menentukan keterampilan proses kognitif/berpikir dan dimensi pengetahuan.

3.      Menentukan tujuan pembelajaran.

4.      Integrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan Literasi.

5.      Penentuan model pembelajaran.

B.PelaksanaanPembelajaran

1.      Kegiatan awal pembelajaran

2.      Kegiatan inti pembelajaran.

3.      Kegiatan penutup pembelajaran.

C. Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran

1.      Pengembangan kisi-kisi penilaian

2.      Pengembangan penilaian

3.      Evaluasi pembelajaran           

8

Pengembangan soal HOTS

Penegembanagan soal HOTS pada Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan, antara lain pada standar penilaian. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill/HOTS), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran. Pada dasarnya kemampuan berpikir meliputi kemampuan menemukan, menganalisis, mencipta, merefleksi, dan berargumen.Kemampuan berpikir dapat dibedakan menjadi Lower Order Thinking Skills (LOTS) dan High OrderThinking Skill (HOTS). LOTS merujuk pada level kognitif C1 hingga C3, yaitu mengingat, memahami, dan menerapkan.Sementara itu, HOTS merujuk pada level kognitif C4 hingga C6,yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.

B

Profesional

Seseorang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan dan kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan  serta mendasari kekuatan/orang yang menjalankan profesi sesuai dengan keahliannya.

9

Penguasaan materi, struktur dan konsep mata pelajaran yang diampu

Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu dilakukan dengan cara pengamatan. Dalam hal ini ,diharapkan rancangan, materi dan kegiatan pembelajaran, penyajian materi baru dan respon guru terhadap peserta didik memuat informasi pelajaran yang tepat dan mutakhir. Pengetahuan ini ditampilkan sesuai dengan usia dan tingkat pembelajaran peserta didik. Guru benar-benar memahami mata pelajaran dan bagaimana mata pelajaran  tersebut disajikan di dalam kurikulum. Guru dapat mengatur, menyesuaikan dan menambah aktifitas untuk membantu peserta didik menguasai aspek-aspek penting dari suatu pelajaran dan meningkatkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran.

10

Pengembangan professional melalui tindakan yang reflektif

Pendidik di harapkan agar  melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus, serta berkelanjutan  dan memanfaatkan hasil refleksi untuk meningkatkan keprofesian. Pendidik melakukan PTK dan mengikuti perkembangan keprofesian melalui belajar dari berbagai sumber, pendidik juga memanfaatkan TIK. Indikator penilaian pada kompetensi ini adalah:

Pendidik melakukan evaluasi diri, memiliki jurnal pembelajaran,  mengikuti PKB, melakukan penelitian, workhsop, memanfaatkan TIK.

 

TandaTangan Guru,

 

 

Pipin Ermawati, S.Pd

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.      Format desain pembelajaran unit 1

Nama Unit Pembelajaran ke 1  : Short message

Jenjang                                         : SMP

Unsur HOTS pada Kegiatan Pembelajaran

KD

IPK

Materi

KegiatanPembelajaran

HOTS

Transfer Knowledge

Critical Thinking, Creativity

Problem Solving

 

3.12            Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk pesan singkat dengan memberi dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah, sesuai dengan konteks penggunaan nya

3.13        Teks pesan singkat.

3.13.1                Menangkap makna secara kontekstual terkait dengan fungsisosial, struktur teks,dan unsur kebahasaan pesan singkat tulis,sangat pendek dan sederhana, terkait kegiatan sekolah

 

3.12.

Membanding kan fungsi social beberapa teks khusus berbentuk pesan singkat

 

3.12.2

Membandingkan struktur teks beberapa teks khusus berbentuk pesan singkat.

Membandingkan unsur kebahasaan beberapa teks khusus berbentuk pesan singkat.

 

Mengidentifikasi unsur short message

Stimulation (Pemberian Rangsangan)

1)      Peserta didik membaca short message.

2)      Peserta didik melakukan curah pendapat berdasarkan short message yang dibaca.

3)       Peserta didik merespon pertanyaan membangun yang berkaitan dengan short message yang dibaca.

4)      Peserta didik membaca short message

Problem Statement (Identifikasi masalah)

1)      Peserta didik mengidentifikasi permasalahan yang terkait unsur unsur short message .

2)      Permasalahan di antaranya diarahkan supaya menanyakan informasi apa saja dalam teks short message

3)      Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peserta didik merumuskan masalah terkait dengan pengidentifikasian informasi dan penyusunan simpulan yang tepat untuk short message

 

Data Collection (Pengumpulan Data)

1)      Peserta didik mengumpulkan informasi dan membaca dari berbagai sumber tentang unsur-unsur short message.

2)      Peserta didik membaca dari berbagai short message dan teknik menyimpulkan.

 

Data Processing ( pengolahan data )

1)      Peserta mengolah data yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan data untuk menjawab permasalahan mengenai short message

2)      Peserta mengolah data yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan data untuk menjawab permasalahan mengenai short message

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Unsur Keterampilan Abad 21 Pada Kegiatan Pembelajaran

KD

IPK

Materi

KegiatanPembelajaran

Keterampilanabad 21

PPK

Literasi

4C

4.5 Menyimpulkan unsurunsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari short message yang dibaca atau didengar

4.5 Menyimpulkan unsurunsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari short message yang dibaca atau didengar

Menyimpulkan short message

·      Menyambut anak-anak di depan gerbang sekolah

·      Berdoa sebelum belajar (religiusitas)

·      Mendoakan temannya bila ada yang sakit (religiositas)

·      Menyanyi lagu Kebangsaan Indonesia Raya sebelum pelajaran dimulai (nasionalisme)

·      Kerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas (gotong royong)

·      Peserta didik mengerjakan soal tanpa mencontek pekerjaan peserta didik yang lain (kemandirian)

·      Peserta didik melakukan hasil kerja kelompok ke kelompok lain (kemandirian)

·      Membentuk kelompok tanpa memilih teman (kemandirian)

 

·      Peserta didik membaca buku yang berbeda sebelum masuk kelas.

·      Peserta didik bertanya jawab dengan guru

·      Peserta didik membaca literatur sebagai bahan pembelajaran

·      Peserta didik memecahkan permasalahan dengan argumen sendiri-sendiri.

·      Peserta didik memajang hasil diskusinya

·      Peserta didik saling menanggapi  hasil diskusi kelompok lain

 

Critical thinking

Peserta didik mengidentifikasi permasalahan yang terkait unsurunsur pembangun short message.

 

Creative Thinking

Peserta didik mengumpulkan informasi dan membaca dari berbagai sumber tentang unsur-unsur pembangun short message.

Peserta didik mendata unsur instrinsik dan ekstrinsik yang berhubungan dengan cerpen yang dibaca.

 

 

 

Collaboration

 Peserta mengolah data yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan data untuk menjawab permasalahan mengenai short message

.

Comuniccation

Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya berdasarkan utusan kelompoknya masing-masing dan ditanggapi oleh pendidik. Setelah itu, menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua permasalahan yang sama

 

Penilaian

PengembanganSoal

KesesuaianPenilaian

HOTS

IPK

Materi

Disajikan sebuah teks cerita pendek, peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur pembangun dalam teks cerita pendek.

3.5.4 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks short message yang dibaca

Mngidentiifkasi unsure Pembangun karya sastra dalam teks short message

Belum HOTS karena kata kerja operasional dalam KD masih C1

 

 

3.      Reviu RPP unit 1

Nama Penyusun RPP : Pipin Ermawati, S.Pd

Nama Penelaah RPP   : Jaya, S.Pd

 

FORMAT TELAAH RPP

No.

Komponen

Indikator

HasilPenilaian/Sarantindaklanjut

1.

Identitas MataPelajaran/ Tema

1.   Menuliskan nama sekolah.

2.   Menuliskan mata pelajaran.

3.   Menuliskan kelas dan semester.

4.   Menuliskan alokasi waktu.

Menuliskan mata pelajaran/tema dengan lengkap

2.

Kompetensi Inti

Menuliskan KI dengan lengkap dan benar.

Mneuliskan KI dengan lengkap dan benar

dan benar

3.

Kompetensi Dasar

Menuliskan KD dengan lengkap dan benar.

Menuliskan KD dengan lengkap dan benar

4.

Indikator Pencapaian Kompetensi

1.      Merumuskan indikator yang mencakup kompetensi pengetahuan, keterampilan,dan sikap sesuai dengan KD.

2.      Menggunakan kata kerja operasional relevan dengan KD yang dikembangkan.

3.      Merumuskan indikator yang cukup sebagai penanda ketercapaian KD.

Merumuskan indikator yang mencakup kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap sudah sesuai dengan KD. Menggunakan kata kerja operasional relevan dengan KD yang di kembangkan dengan benar. Merumuskan indikator yang cukup sebagai penanda ketercapaiaan KD dengan benar.

5

Nilai Karakter

1.      Menuliskan nilai-nilai karakter yang akan dimunculkan dalam pembelajaran

2.      Butir karakter yang dituliskan adalah butir karakter operasional

Hanya menuliskan beberapa nilai karakter saja.

Pada RPP berikutnya harus memuat butir karakter operasional pada RPP berikutnya.

6

Tujuan Pembelajaran

 

 

 

 

 

 

 

1.     Tujuan pembelajaran dirumuskan satu atau lebih untuk setiap indikator pencapaian kompetensi.

2.     Tujuan pembelajaran mengandung unsur: audience(A), behavior(B), condition(C), dan degree(D).

3.     Tujuan pembelajaran dirumuskan untuk satu pencapaian KD.

Menuliskan tiga tujuan tapi untuk dua indikator, dan sudah mengandung unsur ABCD

 

 

rumuskan untuk pencapaian KD

7.

Materi Pembelajaran

1.  Memilih materi pembelajaran  reguler,remedial dan pengayaan sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan.

2.  Cakupan materi pembelajaran reguler,remedial,dan pengayaan sesuai dengan tuntutan KD, ketersediaan waktu,dan perkembangan peserta didik.

3.  Kedalaman materi kemampuan peserta didik.

Sudah memuat materi pembelajaran reguler tetapi belum memuat materi pembelajaran remedial, dan pengayaan sesuai dengan tuntunan KD yang dikembangkan. Sebaiknya pada RPP berikutnya harus memuat materi reguler, remedial dan pengayaan.

8.

Metode Pembelajaran

1.   Menerapkan satu atau lebih metode pembelajaran.

2.   Metode pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran aktif yang efektif dan efisien memfasilitasi peserta didik mencapai indikator – indikator KD beserta kecakapan abad 21.

Menerapakan satu metdoe pembelajaran, yakni discovery learning saja tetapi merupakan pembelajaran aktif yang efektif dan efisien memfasilitasi peserta didik mencapai indikator – indikator KD beserta kecakapan abad 21. 

 

Media dan Bahan

1.   Memanfaatkan media sesuai dengan indikator, karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah.

2.   Memanfaatkan bahan sesuai dengan indikator, karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah

3.   Memanfaatkan media untuk mewujudkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik atau model memadai.

4.   Memanfaatkan bahan untuk mewujudkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik atau model memadai.

5.   Memilih media untuk menyampaikan pesan yang menarik, variatif,dan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.

6.   Memilih bahan untuk menyampaikan pesan yang menarik, variatif,dan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.

Media dan bahan lengkap

10

Sumber Belajar

1.    Memanfaatkan lingkungan alam dan / atau sosial.

2.    Menggunakan buku teks pelajaran dari pemerintah (Buku Peserta didik dan Buku Guru).

3.    Merujuk materi - materi yang diperoleh melalui perpustakaan.

4.    Menggunakan TIK / merujuk alamat web tertentu sebagai sumber belajar.

Sumber belajar lengkap

   11

Penilaian

1.    Mencantumkan teknik, bentuk, dan contoh instrumen penilaian pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan indikator.

2.    Menyusun sampel butir instrumen penilaian sesuai kaidah pengembangan instrumen

3.    Mengembangkan pedoman penskoran (termasuk rubrik) sesuai dengan instrumen.

Sudah mencantumkan teknik, bentuk, dan contoh instrumen penilaian pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan indikator dengan lengkap

12

Pembelajaran Remedial

1.     Merumuskan kegiatan pembelajaran remedial yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu,sarana dan media pembelajaran.

2.     Menuliskan salah satu atau lebih aktivitas kegiatan pembelajaran remedial,berupa:

·         pembelajaran ulang,

·         bimbinganperorangan

·         belajar kelompok

·         tutor sebaya

Belum memuat pembelajaran remedial, pada RPP berikutnya harus memuat pembelajaran remedial.

13

Pembelajaran Pengayaan

Merumuskan kegiatan pembelajaran pengayaan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik,alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.

Belum memuat pembelajaran pengayaan, pada RPP berikutnya harus memuat pembelajaran pengayaan.

14

Bahan Ajar

Menguraikan bahan ajar sesuai dengan KD

Bahan ajar yang di uraikan sudah sesuai dengan KD

 

4.      Catatan refleksi praktik pembelajaran

1)      Bagaimanakah penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP yang disusun?

Penggunaan aspek HOTS, 5 M, 4 C dan Kecakapan Abad 21 di dalam RPP sudah tersususn dengan cukup baik pada kegiatan pembelajaran dan istrumen soal, hanya saja nama-nama aspek tersebut tidak tertulis pada RPP.

2)      Bagaimanakah penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam proses pembelajaran di kelas?

Penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam proses pembelajaran di kelas sudah terlaksana dengan cukup baik. tetapi belum sesuai dalam pemanfaatan alokasi waktu dan belum memenuhi dalam Kecakapan Abad 21 yang berkaitan dengan literasi digital, karena terbatasnya media pembelajaran.

3)      Apa kendala yang ditemui selama menerapkan pembelajaran beriorientasi HOTS?

Alokasi waktu yang terkadang tidak sesuai perencanaan, media pembelajaran yang terbatas, pada tingkat kelas tertentu kemampuan peserta didik dalam menguasai kosa kata masih terbatas dan daya pemahaman pun masih kurang.

 

Foto-foto kegiatan PKP

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post