Matahari yang Malu, pergi bersembunyi. Tak tau kapan kembali, sampai Jumpa lagi
Mencari Matahari
Hey Sobat,
Perang tlah berakhir untuk hari ini...
Senja pergi membawa suka dan luka...
Ianya pergi meninggalkan rasa,
seperti saat dipukul mundur,
masih sempat menanggalkan jejak pada semesta..
Membakar sesaat,
tetapi dikenang sejagat..
Senja itu bernyawa,
tak bersuara, tetapi memiliki rasa...
Kadang ia datang dipagi hari,
sejenak malu dan sembunyi dibalik awan rinjani...
Ada rasa yang datang,
dari makhluk yang menentang...
Mereka membutuhkannya di pagi hari,
mencemooh di siang hari,
lalu mengabadikannya di sore hari...
Terkadang ia malu sampai tak datang,
bukannya tak ada,
tapi lebih ke tiada...
Ia akan pergi cukup lama,
hingga sesekali awan meneteskan hujan untuk menyatakan rindu padanya...
Sampai jumpa matahari,
Sampai ketemu lagi...
Jangan dengar kata yang tak pasti,
Sesekali tolong muncul lagi,
Dengan tapak yang lebih pasti...
SALAM LITERASI.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
luar biasa
terimakasih dok
Wuiiih, keren puisinya, Pak. Izin follow ya, Pak. Salam sukses dan salam literasi.
Terima kasih ibu Siti. Salam Literasi, salam sukses slalu.