TUNTUNAN TAK LAGI JADI PANUTAN
OLEH: PARDI S. SALAMA
HARI KE 39
*
Ini tentang sebuah perjalanan
Ini tentang karir dan pekerjaan
Ini tentang liku-liku kehidupan
Ini tentang janji yang dilupakan
*
Tak ada lagi kepastian
Tidak ada lagi harapan
Tidak ada lagi keikhlasan
Tidak ada lagi kejujuran
*
Yang ada hanya kepura-puraan
Yang ada hanya kepentingan
Yang ada hanya keberpihakan
Yang dibalut dengan keputusan
*
Tak lagi mencari kebenaran
Yang ada hanya pencitraan
Tak peduli kawan atau lawan
Yang penting harus disingkirkan
*
Semua ingin nyaman
Meski harus menjatuhkan
Semua ingin mencari aman
Meski harus hilang kepercayaan
*
Jabatan dipertaruhkan
Demi sebuah pengakuan
Sumpah dan janji dikorbankan
Asalkan tercapai sebuah tujuan
*
Ambisi ingin jadi panutan
Meski banyak yang terabaikan
Ambisi ingin jadi yang terdepan
Meski tak sejalan dengan tuntunan
*
Parigi Moutong, 08 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren cadas mas Pardi.. Nendang banget pilihan katanya.. Suka pake bingit's.. Sukses selalu
Alhamdulillah. Amin. Terimakasih atas Apresiasinya Pak. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak bersama Keluarga tercintanya
Suka pake sangat .Luapan kesah atas realita .Tidak dia, mereka, sayapun harus siap atas segala mungkin dari setiap pertaruhan tanpa alasan
Benar sekali Ibu Kepsek. Terimakasih. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Penuh inspirasi hidup pak Pardi. AmAZING
Terimakasih atas Apresiasinya Pak. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak bersama keluarga tercintanya
Seorang penyair ia yang jiwanya selalu resah. Resah akan ketidakbenaran. Resah akan kebatilan. Puisi yang tercipta dengan totalitas ini satu diantara perekam itu. Baarakallah.
Masya Allah. Terimakasih atas Apresiasinya Ibu. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Ambisi ingin jadi panutan Meski banyak yang terabaikan Ambisi ingin jadi yang terdepan Meski tak sejalan dengan tuntunan Semoga kita terjindar dari yang demikia. Puisi yang indah dan menawan. Sangat menyentuh hati. Salam literasi dan sukses selalu.
Amin. Terimakasih atas Apresiasinya Ibu. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Puisi keren, kritik keprihatinan sosisal yang dipertontonkan oleh para panutan. Sukses selalu Pak Pardi.
Amin. Terimakasih atas Apresiasinya Pak. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak bersama keluarga tercintanya
sangat menyentuh hati Puisinya Dinda. ya seperti itulah manusia. Kadang jabatan harus dipertaruhkan asalkan ambisi bisa tercapai. Terimah dengan ikhlas dan hati yang sabar. selamat bertugas ditempat yang baru Dinda sehat bersama keluarga.
Amin. Terimakasih atas Apresiasinya Kanda.. semoga sehat dan sukses selalu Buatmu bersama keluarga tercintanya