Kerinduan
Ibu, Bersabarlah saat Melepas Anak Mondok ke Pesantren
Semakin dekat hari-hari dimana anakku yang kedua akan pergi mondok. Setelah sebelumnya, anakku yang pertama telah menyelesaikan mondok selama enam tahun.
Bagi seorang ibu yang baru pertama kalinya mengantarkan anaknya ke jenjang pendidikan di pesantren, mungkin dirasakan berat. Sebab, ibu tersebut akan ditinggalkan anak-anaknya mondok untuk waktu yang lama. Karena itu, tak heran, ada ibu yang tak tega melepas anak-anaknya yang baru masuk pesantren.
Tapi Alhamdulillah ini adalah kali kedua melepaskan anak pergi ke pondok, ingatlah bahwa dulu ibunda Imam Syafi'i pun merasakan hal yang sama. Hanya saja yang dilakukan beliau adalah bersabar demi ilmu din yang akan dituntut putranya. Di malam sebelum Imam Syafi'i pergi untuk menuntut ilmu, sang ibu berdo'a dalam keheningan.
“Ya Allah, Rabb yang menguasai seluruh alam. Anakkku ini akan meninggalkanku untuk perjalanan jauh demi mencari ridha-Mu. Aku rela melepasnya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu. Maka hamba memohon kepadaMu ya Allah... mudahkanlah urusannya. Lindungilah ia, panjangkanlah umurnya agar aku bisa melihatnya nanti ketika ia pulang dengan dada yang penuh dengan ilmu-Mu.”
Beliau khusyu' mendoakan Imam Syafi'i hingga meneteskan air mata.
Dan tatkala Imam Syafi'i hendak pergi ke Madinah (kota yang akan menjadi tujuannya menuntut ilmu), sang Ibu melepasnya dengan motivasi dan harapan, beliau meyakinkan putranya bahwa Allah akan memberinya kemudahan.
“Pergilah anakku,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
“Allah bersamamu. Insya Allah engkau akan menjadi bintang paling gemerlap di kemudian hari. Pergilah... ibu telah ridha melepasmu. Ingatlah bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong”
Demikianlah sedikit kisah dari Ibunda Imam Syafi'i yang aku jadikan teladan saat melepas anakku pergi dalam rangka mencari ilmu.
Berbahagialah saat Allah memberi kesempatan kepada anak kita untuk menuntut ilmu din, karena Allah telah menjanjikan kemudahan jalan menuju surga bagi para penuntut ilmu.
Sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah Saw:
"Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya orang yang berilmu benar-benar dimintakan ampun oleh penghuni langit dan bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang berada di dalam air."
Berbahagialah ibu, karena Allah juga akan memberi kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu. Tidakkah kita menginginkan anak-anak menjadi pribadi yang mulia selama di dunia dan juga pahala serta derajat yang tinggi di akhirat nanti disebabkan oleh ilmu yang mereka dapat?
Maka aku, sampaikan pesan kepada putri-putri ku untuk menegakkan niat agar tetap lurus hanya untuk mengharap wajah Allah ketika hendak belajar, dan mohonlah kemudahan kepada Allah untuk mereka dalam mengamalkan setiap ilmu yang didapat, sekuat kemampuan mereka.
Rasulullah Saw. pernah mengingatkan dalam sebuah hadits:
“Barang siapa mencari ilmu yang seharusnya dicari untuk mengharapkan pada Allah, namun ternyata ia tidak mempelajarinya untuk mendapatkan satu tujuan dunia, maka ia tidak akan mencium wanginya surga pada hari kiamat.” (HR Abu Daud no: 3664 dengan sanad yang shahih, Ibnu Majah no: 252, Ibnu Hibban no: 89, dll).
Bersabarlah sebentar saja, insya Allah perpisahan ini hanya untuk sementara, jarak yang terpisah masih bisa ditempuh, dan masih bisa mendekapnya dengan do'a.
Dan, bersyukurlah, karena dengan perpisahan ini, kk akan belajar merasakan dan mengelola kerinduan kepada ayah dan ibu.
Sebentar saja, cuma sebentar... insya Allah. Apalagi kalau bukan jannah tujuan akhir yang di harapkan untuk kembali berkumpul bersama.
Semoga Allah menjadikan anak-anak ku sebagai generasi muslim yang berilmu dan mampu beramal dengan ilmunya serta mendakwahkannya, dan semoga Allah menjaga hatinya agar tetap berada dalam fitrah dan keikhlasan hingga senantiasa memurnikan niat di setiap aktifitasnya hanya untuk mengharapkan ridho Allah.
Obat kesabaranku ...
#faridah.aini
#menunggu tth selesai mondok
#melepas kk mondok

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren sekali Bu ,jadi masukan buat orang tua yang lain. Salam kenal ,sehat dan sukses selalu
Terima kasih bu, salam kenal juga, doa yang sama buat ibu