Burayot (54)
#TantanganGurusiana
Hari ke 54
Burayot, makanan ciri khas dari daerah Garut, hasil olahan tangan dari warga lokal memang tetap memiliki cita rasa tersendiri yang tak lekang oleh waktu.
Namanya memang tidak sepopuler Dodol Picnic yang mendunia atau chocodot yang tengah populer dan menjadi julukan kota. Namun, penganan khas jadul yang terbuat dari tepung beras dan gula aren ini justru sudah dinikmati jauh sebelum dodol ada.
Selain Dodol Picnic yang mendunia, dan chocodot yang viral, Garut memiliki penganan khas zaman dahulu (jadul), yakni burayot.
Konon, burayot adalah penganan kesukaan menak atau bangsawan Belanda. Meskipun terbilang jadul, makanan itu kini hidup kembali untuk dinikmati masyarakat luas. Lebih tepat eksis kembali dalam 3-4 tahun belakangan ini.
Burayot yang berarti menggelantung dalam bahasa Indonesia, memang terbilang makanan unik buat warga Garut. Meskipun demikian, bukannya lebih mudah didapat, penganan ini justru terancam punah karena proses pembuatanya yang membutuhkan ketelitian. Buat generasi sekarang yang serba instan, memang malas mempelajarinya.
Inilah resep pembuatan penganan burayot. Pertama, proses penggorengan yang tepat dengan memperhatikan suhu minyak yang seimbang, memang membutuhkan keterampilan. Terlambat sedikit, bahan adonan yang telah disediakan terancam gagal total. Ada yang bulatannya tidak sempurna, pecah bahkan tidak mengembang.
Bahan baku yang digunakan dalam burayot tidak ada yang aneh. Hanya tepung beras dan gula aren. Namun, hal yang membedakan terletak pada proses penggorengan berlangsung Kuncinya, kita harus pas waktunya saat pengangkatan di wajan penggorengan itu.
Setelah adonan tepung beras dan gula aren tercampur sempurna, bahan adonan kemudian diubah menjadi bola-bola kecil. Selanjutnya dipipihkan hingga rata sempurna sebelum dilakukan penggorengan di atas wajan dengan titik didih minyak yang memadai.
Saat pertama kali digoreng, terlihat bahan adonan pipih tersebut, langsung menggelembung dan persekian detik kemudian, harus segera diangkat untuk selanjutnya ditiriskan agar mendapatkan bentuk yang ideal. Kalau tidak (segera) adonan tidak menggelembung sempurna, itu gagal.
Nah, bagi saya penganan ini adalah makanan yang selalu menjadi incaran 4 tahun yang lalu saat ngidam anak ke 4. Karena penganan ini yang memanjakan lidah saat mual melanda. Entah karena kebetulan juga anak keempat ku ini berjenis kelamin laki-laki, kalau anda orang sunda pasti bisa menebak antara kue burayot dan ngidam saya ini. :)
08032020Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar