Cerita kali tentang si neng yang lagi mau belajar masak. Sambil menyiapkan hidangan untuk berbuka puasa, neng menghampiri emaknya di dapur. "Mak boleh ga neng belajar masak?" Tanya neng berharap maknya mengijinkannya. Bukannya emak mengijinkan neng masak, tetapi kebiasaan neng yang buat emaknya ga habis pikir. Neng punya kebiasaan buruk, kalau sedang masak dia suka ingin icip-icip, padahal kan ini bulan puasa. Akhirnya emak mengijinkannya dengan syarat neng harus nurut apa kata emak.

"Neng tolong taruh wajan diatas kompor" perintah emak saat neng diijinkan emak belajar masak. "Baik ma,,terus apa lagi?" Tanya neng dengan sigap. "Masukkan 2 sendok makan minyak goreng, tunggu sampai panas" jawab emak. Terlihat neng semangat mengerjakan yang emak suruh. Neng berharap ia akan lebih pandai memasak dibanding sebelumnya. Sambil menunggu minyak panas, neng aktif bertanya bumbu-bumbu apa saja yang harus tersedia di dapur. Emakpun dengan sabar mengajari neng nama-nama bumbu.

Beberapa saat kemudian,"mak...,ini minyak nya sudah panas" ucap neng melihat minyaknya sudah panas. "Nah masukkan bumbu yang sudah di uleg halus tunggu sampai baunya harum" jawab emak. "Sudah Mak, terus apa lagi?" Neng kembali bertanya."Tuangkan santan yang dipanci itu tunggu sampai mendidih" jawab emak dengan sabar. "Mak santan sudah mendidih terus bagaimana??" Neng terus bertanya karena takut nanti salah memasukkan bahan masakan. "Kalau sudah mendidih kasih salam" jawab emak untuk terakhir kali menyuruh neng. Nengpun mendekatkan wajahnya ke wajan sambil berbisik

“ASSALAMMUALAIKUM…

"Neng ... bukan ucapan salam tapi daun salam!" Suara tinggi emak terdengar, dan neng pun terpaku karena teriakan emak.

10062020

Kawaluyaan