Oyu

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Korban Bullying

Korban Bullying

*Korban Bullying*

"Kamu itu gak bisa apa-apa, bisnis juga gak bisa, terampil juga nggak" Begitu ucap kerabat, paklek dan pakde semasa saya masih remaja. Saat itu, saya pun menjadi orang yang under estimate. Saya merasa bahwa saya adalah orang terbodoh di dunia. Tidak memiliki skill yang menonjol, dan banyak kekurangan. Walhasil, semasa SMA saya menjadi anak yang pendiam, dan "CULUN", Begitu sebagian teman memanggil. Pergaulan saya pun tidak begitu bagus, saya kurang pandai berkomunikasi, sekali berkomunikasi banyak kesalahan dan membuat orang salah paham.

Walhasil...hal itu berlanjut hingga saya kuliah S1. Saya masih ingat, ketika itu saya berjalan sendiri di Perpustakaan Kampus Universitas Negeri Malang. Saya mencoba membuang kejenuhan dengan mencari buku motivasi. Saat itu memang saya butuh orang yang bisa memberikan semangat. Namun sekali lagi saya malu, berkonsultasi dengan siapa, dan apa yang mau saya tanyakan, saya tidak tahu. Akhirnya setelah berjalan menyusuri rak, saya menemukan beberapa buku motivasi yang berupa kata-kata cuplikan. Kalo saat ini, mungkin kita tinggal googling saja, hehehehe, banyak motivasi dari mbah Google. Dari situlah titik perubahan dalam diri saya dimulai, meskipun tidak bisa langsung berubah. Saya mulai terbuka dalam bersosialisasi, mulai berani dalam berkomunikasi dan mengurangi minder.

Itulah masa remaja saya. Mungkin kalo istilah sekarang, saya termasuk korban Bullying. Minder saya tidak ketulungan. Di luar kelihatan baik-baik saja, namun dalam diri penuh dengan masalah. Bullying itu bukan dari teman, atau orang lain, namun justru dari kerabat sendiri. Ya, memang, kata-kata bisa merubah hidup seseorang.

Pesan saya, Pertama, jangan pernah mejustifikasi murid atau anak kita sebagai anak yang bodoh. Fa likulli syay'in maziyah. Setiap sesuatu pasti memiliki keistimewaan masing-masing. Begitu bunyi pepatah Arab. Kedua, buku, dan bacaan yang baik adalah sebaik-baik teman duduk. Maka jika kita galau, malu berbagi dengan kawan, carilah buku, carilah bacaan, atau jika Anda muslim, ambil air wudhu dan bacalah Al Quran, Insya Allah kegalauan itu akan sirna, dan kita mendapatkan pencerahan yang diinginkan.

Terakhir, semua terserah pada Anda, apakah Anda masih tetap berada dalam kegalauan saat ini, atau Anda justru bangkit dan menjadi pribadi yang lebih baik?

Sekian dari saya, Ernaz Siswanto

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Top banget buat para guru dan orang tua.

18 Jul
Balas

Setiap sesuatu pasti memiliki keistimewaan masing-masing....ambil air wudhu dan bacalah Al Quran, Insya Allah kegalauan itu akan sirna, dan kita mendapatkan pencerahan yang diinginkan....Keren, banget Pak ernaz, kata penggugah jiwa...

17 Jul
Balas

Inspiring

17 Jul
Balas



search

New Post