Jadi Artis Cabutan Saat Pandemi
#Tugas_Mas_Eko
#Sagusabu1_daring
Pemberlakuan Work From Home di masa pandemi ini mengubah banyak hal dalam kehidupan banyak orang. Keikhlasan penuh menghadapi ujian ini merupakan kunci untuk bisa bertahan hidup dan memiliki kekuatan. Masa ini juga menuntut semua orang untuk lebih kreatif dalam melaksanakan tugas sesuai perannya masing-masing. Guru bekerja dari rumah, siswa belajar dari rumah, bahkan beribadah pun dari rumah saja. Jenuh tingkat tinggi sudah pasti muncul dan kian menggunung. Tapi apalah daya, semua pihak harus menyadari bahwa hal ini dilakukan sebagai bentuk perjuangan memutus rantai penyebaran covid-19.
Menjadi rekan belajar putri bungsu dalam pelaksanaan UAS praktik, menjadi cerita tersendiri dan tidak terlupakan. Pengumuman online tentang jadwal ujian praktik jurusan Keperawatan sempat membuat putri kami shock berat. Bagaimana tidak, tugas membuat video praktik keperawatan dengan delapan kasus kesehatan yang berbeda, harus diselesaikan dalam waktu lima hari. Fasilitas praktik yang tidak kami miliki di rumah, dan panduan praktik yang belum seluruhnya disampaikan oleh dosen, membuat si bungsu hampir putus asa dan ingin berhenti kuliah.
Akhirnya semua anggota keluarga turun tangan membantu si bungsu. Aku yang kala WFH itu sedang sakit mendapat tugas menjadi pemeran utama dalam setiap video, menjadi pasien pesakitan. Mulai dari menjadi pasien kasus maternitas, kelainan sistem syaraf, sistem penglihatan, kelainan tulang/musculoskeletal, edokrin, integument hingga kelainan sistem imun. Hanya kasus keperawatan anak yang perannya tidak dimainkan olehku, karena langsung menggunakan boneka yang dipasangi udel buatan dari tali sepatu. Semua pengambilan video dilakukan secara stripping setiap hari. Ternyata tidak mudah dan sangat melelahkan menjadi artis disaat badan sedang tidak fit. Tapi ada kebahagiaan tersendiri disaat kita dapat membantu anggota keluarga keluar dari kesulitan.
Selama menjadi artis cabutan, banyak suka duka dan dinamika yang dialami olehku. Aku melihat bagaimana putri bungsuku mengerahkan segala kemampuannya demi menghasilkan kreativitas tingkat tinggi. Aku melihat bagaimana anggota keluarga saling bantu meringankan beban di antara kami. Di saat si bungsu tidak sempat sarapan, sang kakak rela menyuapi adiknya yang sudah mahasiswa itu di tengah kesibukannya sendiri bekerja dari rumah. Dan yang paling dramatis menurut putri sulungku adalah saat aku berperan sebagai artis. Karena ingin mempersembahkan yang terbaik untuk anakku, aku memainkan semua peran pesakitan dengan penuh penghayatan, sehingga sering terkesan lebay, norak dan jadi bahan tertawaan di antara kami. Ah, betapa bahagianya kami bisa sering tertawa bersama, moment yang sangat jarang kami temui. Alhamdulillah, Tuhan memang selalu adil, mengirimkan ujian, lengkap satu paket dengan hikmah dan kebahagiaan. Jazakallah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bila divido tentulah laris manis tanjung kimpul..barang habis duwitnya kumpul jeng.Wwwaoo banget.Jurusannya kedokteran ya jeng.
Alhamdulillah Mbak ku sayang.. sy laris banget jadi artis saat WFH ini, tp ga dpt bayaran....
Wow luar biasa.....tetap bersukur...Alhamdulillah
Alhamdulillah Mas, smoga dg betyukur Allah berkenan menambahkan nikmatnya... Trima kasih sdh mampir ke blog sy.