Jalan Untuk Pulang
Darna terus menunggu dengan harapan yang maju mundur, dirinya ragu untuk pulang ke rumah. Modal jualan goreng pisangnya sudah diperoleh sepenuhnya, namun hatinya masih berkata dua. Akhirnya gadis manis itu memilih menunggu saja sampai suara azan magrib memanggil. Beberapa pejalan kaki yang lewat banyak yang memilih menembus hujan dengan cepat dibanding menawar dagangan. Darna tak menyerah dalam dinginnya hujan memutuskan berjalan mencari orang-orang yang menginginkan camilan.
Langkah kakinya terhenti di ujung pasar yang terlihat mulai menyeramkan, seorang ibu-ibu memanggilnya dan menanyakan kenapa gadis itu masih berkeliaran di pasar sedangkan hari sudah larut. Perempuan paruh baya yang ternyata penjual sayuran merasa iba dan berniat membeli goreng pisannya. Namun Darna tahu dagangan sayurnya juga tidak habis. Maka sebuah ide muncul dikepalanya untuk barter dengan dagangan si ibu.
Setelah mengajukan usul tersebut yang ternyata mereka sepakati, maka Darna memberikan lima potong pisang yang tersisa kepada sang ibu. Kemudian dirinya juga menerima seikat bayam, dua buah wortel, dua buh kentang dan setengah brokoli. Wajahnya langsung memerah begitu tahu goreng pisangnya mendapatkan penukaran yang sepadan. Hari ini dan besok dirinya dan sang ibu tak akan kelaparan lagi, sekarang dia hanya akan menunggu hujan sedikit reda untuk beranjak pulang.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ditunggu sambungannya ...
baik umi...terima kasih