Hari ke-1927 tanpa jeda

Hujan di Pagi Hari

.

Awal masuk sekolah di pagi itu

Usai liburan semester tahun baru ini

Pagi-pagi hujan sudah membasahi bumi

Air hujan tumpah ke bumi, seakan tahu dan ikut menangis

Menyaksikan kesedihanku

Yang berdiam diri di rumah saja, memulai hidup baru

Menjalani hari-hari awal purna tugas

.

Awalnya aku enjoy saja menjalani hariku

Melihat sang istri pergi ke kantor

Dan aku tinggal sendirian di rumah

Diri ini menjadi sedih

Ada tetesan air mata kesedihan yang tertahan di kelopak mataku

Apalagi ketika melihat beberapa abdi negara lalu lalang menuju ke tempat tugasnya, yang lewat di depan rumahku

Tetes air mata tak mampu kubendung lagi

.

Meski aku menyadari purna tugas mesti aku jalani dan wajib dijalani insan abdi negara lainnya

Namun perasaan ini tak kuat melihat suasana di sekelingku

Aku hanya insan yang lemah

Yang terkadang memiliki perasaan lebih ketimbang logika

.

Kucoba untuk menghilangkan dukaku

Dengan menyibukkan diri

Agar aku bisa melupakan kesedihanku