Hantu di Hutan Larangan
Tantangan menulis 365 hari ke-1397 tanpa jeda
Hantu di Hutan Larangan
(Bagian 2)
Budi dan Dudi mengambil keputusan melanjutkan perjalanan memilih ke simpang kanan. Mereka terus melewati jalan setapak yang di kanan-kirinya dipenuhi rumput dan semak-semak.
Semakin jauh mereka berjalan, Budi dan Dudi semakin jauh masuk ke dalam hutan tersebut yang ternyata hutan larangan tanpa mereka ketahui. Mereka mulai tersesat dan tak ingat lagi jalan keluar.
Niat mereka mau mencari tanaman yang bisa dijadikan bonsai, tidak lagi mereka hiraukan. Yang mereka pikirkan bagaimana cara keluar dari hutan itu.
Untuk melepas lelah, mereka berhenti sebentar di bawah pohon beringin yang besar.
”Bud...sepertinya kita memasuki hutan larangan.”
”Ya, aku juga dari tadi menduga kita nyasar ke hutan larangan, Dud.”
”Mestinya kita tadi melewati jalan simpang kiri, Bud.”
”Ya.” ujar Budi
”Ada kemungkinan kita bisa tersesat berhari-hari di hutan larangan ini, karena kata orang-orang desa, hutan larangan ini angker dan banyak hantunya.”
”Hutan ini angker?”
”Ya, karena di dalam hutan larangan ini, pada zaman penjajahan dahulu, tempat ini dijadikan sebagai tempat pemakaman orang-orang asing yang meninggal.”
”Waduuuh gimana ini, aku takut.”
”Aku juga takut.”
(Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Teror dimulai hihi.... Smg sehat selalu, Opa
Makasih Bu atas kunjungannya, semoga sehat selalu Bu
Bukunya udah jadi ya Opa
Belum Bu, makasih atas kunjungannya. Sukses selalu untuk Ibu
Mulai...nih... Lanjut, Opa Sunin. Salam sukses.
Makasih Bu atas kunjungannya, Insyaallah siap lanjut. Salam sukses
Sy juga ikutan takut, Pak. Mantap ceritanya, Pak Sunin..Salam sukses selalu!
Makasih Bu, salam sukses untuk Ibu
Mulai horornya dimainkan. Sukses selalu Opa.
Makasih Bu atas kunjungannya, sukses selalu untuk Ibu
Mulai jadi terornya...lanjutkan
Makasih Pak atas kunjungannya. Insyaallah siap lanjut. Sukses selalu untuk Bapak