Tantangan menulis 365 jilid 2 hari ke-243 (960)

Cinta Tak Sampai

(Bagian 6)

Mendengar jawaban Budi yang tidak biasanya, Iwan sang teman yang tinggal bersebelahan berkata lagi.

“Sepertinya kamu punya masalah serius? Ceritakan masalahnya, siapa tahu temanmu ini bisa memberi solusinya. Kita sama-sama anak perantauan sudah seharusnya saling tolong menolong.”

Awalnya Budi diam saja, tidak merespon perkataan Iwan temannya, karena Iwan terus menerus menawarkan bantuannya, akhirnya Budi mau juga menceritakan masalahnya. Setelah mendengar cerita Budi secara panjang lebar, kemudian Iwan berkata.

“Aku juga pernah mengalami peristiwa seperti yang kamu alami, bahkan lebih sedih lagi dari yang kamu alami sekarang. Pacarku yang sangat aku cintai, pergi untuk selama-lamanya sekitar dua yang tahun lalu, saat kami sama-sama menjadi pelajar SMA. Siang malam aku mengenangnya, terkadang aku menangis, susah tidur, tak napsu makan.”

“Sekarang kamu masih bersedih?”

“Aku sudah move on.”

“Apa yang kamu lakukan lakukan, sehingga bisa melupakannya?”

“Mengikhlaskan kepergiannya, dan berpikir positip saja dia itu bukan jodohku.”

“Jadi aku harus melakukan seperti yang kamu lakukan?”

“Ya, itu yang terbaik, agar kamu bisa move on.”

“Ya, aku akan berusaha mengikhlaskan kepergiannya, dan berpikir positip saja bahwa Tania itu bukan jodohku. Kalau Tania memang jodohku, pastilah suatu saat, Allah akan mempertemukan kami lagi.”

“Nah, seperti itu teman bersikap, agar cepat move on.”

(Bersambung)