Hari ke-1900 tanpa jeda

Berkorban Demi Cinta

Bagian 4

Di saat orang-orang desa sudah berpikir mau meninggalkan hutan, karena sebentar lagi hari mulai gelap. Paman Nazar yang berprofesi sebagai polisi, menyusul ke hutan tersebut setelah mendapat kabar keponakannya hilang dan belum ditemukan.

Dia datang dengan dua orang rekannya yang sama-sama berprofesi sebagai polisi. Salah seorang rekan paman Nazar membawa anjing pelacak yang sudah terlatih mencari sesuatu.

Begitu sampai di tepi hutan, mereka bertemu dengan beberapa warga desa yang tidak masuk ke dalam hutan. Salah seorang dari warga itu menyapa paman Nazar.

“Pak Imron, keponakan Bapak masih belum ditemukan. Beberapa warga desa masih sedang mencarinya di dalam hutan.”

“Oh…jadi di dalam hutan masih ada orang yang sedang mencari keponakan saya?” tanya Iptu Imron kepada warga desa itu.

“Ya Pak.” jawab Jaka salah seorang warga Desa Belibis singkat.

“Kalian mengapa tak ikut masuk ke dalam hutan?” tanya Iptu Imron ke Jaka.

“Kami tak membawa obor untuk melindungi diri dari serangan lebah.”

“Oh…begitu.” ujar Iptu Imron menjadi tahu kalau harus pakai pelindung diri, untuk memasuki hutan itu, buat menghindari dari serangan lebah.

Makanya, sebelum tiga polisi itu masuk ke hutan, ketiganya mengenakan pelindung muka mereka. Sedangkan tubuh mereka tak perlu lagi pakai pelindung, karena sudah terlindungi oleh seragam mereka yang berbahan tebal. Selanjutnya ketiganya mulai masuk hutan untuk ikut mencari Nazar yang hilang.

Bersambung