Hari ke-1906 tanpa jeda

Aku Menyesal Tak Memilihmu

Bagian 2

“Boleh aku bertamu?” tanya Siti.

“Ada perlu apa ya Bu?” tanya Dedi yang tak mengenali lagi Siti sang mantan.

“Ada hal yang bersifat pribadi akan aku bicarakan padamu.” ucap Siti membingungkan Dedi.

“Mengapa tidak besok saja? Sebentar lagi hari mulai gelap.” ucap Dedi menolak Siti untuk bertamu secara halus.

“Aku bertamu hanya sebentar. Kalau besok aku tak mau omonganku yang bersifat pribadi didengar oleh dua orang pegawaimu.” kata Siti terkesan memaksa untuk bertamu.

Akhirnya Dedi menerima juga Siti sebagai tamunya. Siti disilakan masuk.

“Silakan masuk, Bu.”

“Terima kasih.” ucap Siti sambil melepas sendalnya yang terlihat mahal harganya.

Lalu Siti masuk ke rumah panggung Dedi, dia duduk di kursi tamu setelah dipersilakan duduk. Baru saja duduk, Siti membuka masker dan kaca mata hitamnya.

“Kau masih mengenalku?” kata Siti bertanya ke Dedi.

“Sitiii…!” ucap Dedi setengah tak percaya.

“Ya aku Siti, mantanmu.” ucap Siti menatap Dedi.

“Mengapa kau ke sini tanpa ditemani Sadikun, suamimu? Nanti suamimu memarahimu.”

“Kami sudah lama berpisah, sekarang aku berstatus janda. Cocokkan dengan dirimu yang sudah berstatus duda.” jelas Siti.

“Kau tahu dari mana kalau diriku berstatus duda?” tanya Dedi.

“Adikku yang cerita.” jawab Siti singkat.

Bersambung