Aku Menyesal Tak Memilihmu
Hari ke-1907 tanpa jeda
Aku Menyesal Tak Memilihmu
Bagian 3
“Maksud kedatanganmu ke sini?”
“Bagaimana kalau kita menjalin cinta kembali?” ucap Siti tanpa malu.
“Tidak, aku tidak mungkin menjalin hubungan denganmu kembali.”
“Apa alasan kau tak mau menjalin hubungan denganku? Aku masih terlihat cantik, memiliki banyak uang. Kalau kita bersatu dalam ikatan pernikahan, hartamu disatukan dengan uangku hasil kerjaku di Hong Kong lebih dari tujuh tahun, kita akan menjadi pasangan terkaya di desa ini.”
“Alasanku tak mau pacaran lagi denganmu, pertama aku tak mau mengkhianati almarhumah istriku, kedua aku masih sakit hati atas pengkhianatanmu belasan tahun yang lalu.”
“Menjalin hubungan denganku bukan sebagai pengkhianatan terhadap istrimu. Dia kan sudah meninggal. Masalah hubungan kita belasan tahun yang lalu, lupakan saja. Itu hanya masa lalu kita.”
“Tidak, aku tetap tak mau menjalin hubungan denganmu lagi.” tegas Dedi.
“Baik kalau itu keputusanmu. Aku akan menjadi musuh utamamu di desa ini.” ujar Siti setengah berteriak.
Usai itu dia langsung keluar dari rumah panggung Dedi tanpa memberi salam lagi. Dia sangat kecewa dengan penolakan Dedi. Niatnya untuk memanas-manasi mantan suaminya Sadikun jadi gagal.
Begitu sudah berada di rumah panggungnya yang di bagian bawah rumahnya sudah ada toko juga, karena saat menjadi istri Sadikun, mereka juga buka toko kelontong. Siti bertekad membuka toko kelontongnya lagi. Dua hari kemudian Siti sudah membuka toko kelontongnya lagi untuk menyaingi toko kelontong Dedi.
Agar warga desa beralih berbelanja ke toko kelontong miliknya, Siti berbisnis secara licik dan tidak jujur, dia menjual barang-barang di tokonya lebih murah dari harga di toko kelontong Dedi, tapi secara diam-diam timbangannya dikuranginya. Bulan-bulan pertama toko kelontongnya ramai dikunjungi warga desa, barang dagangannya laris manis terjual.
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap kisahnya Pak Su. Lanjuut. Sukses selalu
Makasih Pak. Insya Allah siap lanjut, salam sukses
Lah, kok curangan sih.... ga awet tuh. Lanjut, Opa Sunin. Salam sukses.
Makasih Bu atas kunjungannya. Insya Allah siap lanjut, salam sukses
Mantap ceritanya, Pak. Salam sukses selalu!
Makasih Bu, salam sukses selalu
Selamat Hari Raya Idul Fitri. Taqabbalallaahu Minna wa minkum Taqabbal ya Karim. Mohon maaf lahir dan batin.
Sama-sama Bu. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin. Aamiin, wa iyyakum
keren ceritanya Opa
Makasih Pak, salam sukses