olivia martiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Lara

Kaki melangkah satu demi satu berlalu...

Sering menapak tanpa alas dan tak beralasan.

Meninggalkan jejak yg terbentuk dan kasat mata namun tak terasa adanya meskipun terkadang indah.

Hilangnyapun tiada yg pedulikan dan dibiarkan disapu begitu saja oleh hujan. Tak ada yg menghiraukan. Hanya remeh karena netra yg memandang, bukan perasaan.

Itu hanya berlaku untuk kaki yg menapak, benda yg tampak, tak berlaku untuk hati jika sudah berjejak.

Semakin dalam, semakin berkesan sulit dihempaskan, tak semudah itu hilang dan berlalu lepas. Karena adanya melekat erat di dalam dada menjalar ke seluruh tubuh melalui nadi dan napas. Dari ujung jari hingga ke ubun2pun tak lepas.

Ya, begitu luar biasa kesan yg diberikan.

Menyiksa, bahkan. Berkobar, berkecamuk dan menggebu seluruh badan. Sering tak terleraikan.

Jika lara itu terbalaskan mungkin impas, tp sadarkah bahwa kau telah melukai nalurimu sendiri?

Bukankah hidup itu butuh ketenangan dan damai?

Lara itu hakikatnya adalah dari kita sendiri, yg begitu bereaksi.

Terlalu mempedulikan jejak tak indah yg terbuat.

Lantas bagaimana?

Ridho adalah jawabannya.

Memang benar itu begitu sulit, tp bukankah kita punya tuhan?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post