Oktin Wahyuningsih

Man Jadda Wa Jada Man Shobaro Zafiro Man Saaro 'Alaa Darbi Washola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ngunu yo ngunu, ning ojjo ngunu

Ngunu yo ngunu, ning ojjo ngunu

Masa-masa sekolah, kuliah, adalah masa-masa kita belajar sekaligus bersosialisasi-ria. Ada teman yg kutu kupret, ada jg yg kutu buku. Ada teman yg ngajak ke hal2 yg positif, tp gak sedikit juga yang ke arah negatif. Maka hai anak didikku, pertebal imtaqmu, pandai2lah menempatkan diri di jalur yg positif.

Dan ketika masa itu berlalu sekian tahun kemudian, jadilah kita anggota atau bahkan admin grup wa. Dari grup wa saat kuliah, SMA, SMP, SD bahkan TK. Tapi yg terahir tidak berlaku bagi saya, karena saya mengenyam TK hanya 2-3 bulan (=sepanjang ingatan saya)😀

Senang rasanya, dapat bercengkerama lagi dengan mereka. Canda ini itu, ngobrol segala sesuatu, bahkan jor-joran saling lempar stiker.

Setelah beberapa lama dalam satu "asrama" grup wa, baru aku sadar, ada beberapa teman yg left. Justru saya taunya karena yg bersangkutan memberitahu langsung ke saya. Dan, dia gk left sendiri, ada beberapa jg yg left bareng katanya. Yaa Allah, mengapa rasa ke-peka-anku berkurang??😥

Ada banyak niat dan keinginan saat kita berada di grup wa. Pengalaman hidup yg kita lalui sepanjang tahun2 antara saat kita berpisah hingga kita bertemu lagi di wa grup, pasti banyak merubah kita. Kita yg dulu beda dengan yg sekarang. Apalagi saat ini era bebas mengeluarkan pendapat, era bebas berargumen.

"Nggak usah bahas sara, politik di wa, aq nggak nyaman. Aku ikut group buat fine fine aja, buat hiburan. Nek mbahas gitu gituan lebih baik aq keluar ajja maaaf ini mbak🙏🙏", ini yg dia tulis padaku.

Aku jadi sedikit berpikir...

"Saya jg pernah gk nyaman dengan unggahan, tulisan atau komentar mereka di wa grup."

Tapi bedanya, saya nggak sampai keluar dari grup. Karena saya anggap mereka sedang buang angin. Yg punya no reken tapi lingkungannya yg bereaksi. Ada yg langsung keluar cari angin segar, ada yg bertahan dengan tutup wajah or hidung, ada yg cuek bebek, dan ada yg penuh pengertian: "...kasian, kalo gk dikuarkan bisa sakit saluran pencernaannya."

Adalagi yang beda di wa beda pula di realitanya. Naaahh loohh. Semoga wabah seperti ini gak kayak COCID-19 yang cepat dan merata penyebarannya. Karena kalo sampai terjadi, akan banyak kebohongan dan banya yg mengeluh "aku tertipu" padahal dirinya sendiri sedang masa proses menipu. Naudzubillah Min Dzalik...

Mungkin banyak lagi contoh-contoh lain yg tidak mengenakkan saat kita berinteraksi di wa. Seperti peeistiwa teman yg left tadi.

"Ngunu yo ngunu, Ning ojjo ngunu. Lha wong wis podo tuweke, mbok yoo tepo seliro."

Itulah kalimat yg mengahiri chatting kami.

Maka haiii Oktin, segera bebenah diri. Panggil lagi "peka"mu, dan jangan usir "tepo seliro" di keseharianmu."

Okey...👌👌👌

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget ulasannya

23 May
Balas

Bu oktin mohon maaf...apa dulu pernah mengajar di SMPN 1 Sumenep?

23 Dec
Balas



search

New Post