Yudi Si Bungsu

Dering alarm hp membangunkan Atun, rasanya ia baru saja terlelap ternyata waktu sepertiga malam sudah datang.

Dengan mata yang masih berat Atun memaksakan dirinya untuk kekamar mandi. Dinginnya air membuat wajahnya terasa lebih segar.

Malam yang hening, Atun bermunajat pada Tuhan, ia bersyukur dengan banyaknya pertolongan Allah yang ia terima. Ach, jika Tuhan tak turun tangan dlm urusannya, entahlah, apa jadinya nasib ia dan anak-anak.

Atun masih punya banyak sekali permohonan, tiap keingian dan masalah yang dihadapinya, sebelumnnya ia tulis dan catat dalam buku hariannnya, apa masalahnya, bagaimana solusi dan jalan keluarnya.

Jika Atun mentok tak punya solusi maka ia menulisnya "penyelesaan oleh Allah"

Kehidupan sebagai ibu tunggal tak muda bagi Atun, ada saja masalah yang dihadapinya, seperti masalah kemarin. Yudi putra bungsunya tiba-tiba pulang dengan wajah manyun, tak ceria seperti biasanya.

Pertanyaan bergayut dihati Atun, ada apa dengan putra bungsunnya itu. Pertanyaan baru terjawab saat mereka makan malam, dengan tiba-tiba si bungsu bertanya.

"Bu, apakah suatu saat ibu akan nikah lagi ? Yudi akan pu ya bapak baru ? "

Tak langsung menjawab pertanyaan putra tersayangnnya, tapi Atun justru balik bertanya dengan wajah penuh keheraan.

"Ada apa tok, koq kamu tanya seperti itu ? "

"Eh.. Ngk, cuma pingin tahu saja " Ucap yudi tertundu, dihatinnya ada penyesalan mengapa ia tanyakan hal itu.

(Bagian.1)

Tapi kata-kata temannya disekolah sangat menganggu pikirannya.

(Bagian 1)