Ayah. Tantangan Menulis Hari Ke-120.
Oleh:
Nurzaitun, S.Pd.I.
#Ayah#
Pengorbananmu tiada bandingan
Siang dan malam dirimu rela banting tulang
Pagi pergi, pulang petang
Malam lembur dan begadang
Demi sesuap nasi anak dan istri
Tiada kata keluh kesah yang terucap
Melainkan senyuman yang kau tebarkan
Sikap tegasmu yang kau tegakkan
Kedisiplinan yang kau terapkan
Demi harapan anak-anak mendatang
Tak menengadah di rumah orang.
Karya:
Nurzaitun, S.Pd.I.
Aceh Besar, 2 Oktober 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Aamiin.. Terimakasih Pak Dede Saroni, atas hadir n apresiasinya disini. Sukses slalu juga buat bapak. Salam literasi kembali.
Puisi yang keren. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Aamiin.. Terimakasih buk Siti Ropiah, atas hadir n apresiasinya disini. Sukses slalu juga buat ibu. Salam literasi.
Keren puisinya bun.. mantap diksinya.. salam sukses selalu
Aamiin.. Alhamdulillah. Terimakasih buk Solvia Jamal, atas hadir n apresiasinya disini. Sukses slalu juga buat ibu. Salam literasi.
Ayah..dalam diamnya mengiyakan. Gigih demi kesuksesan anaknya.
Betul sekali Pak Yusrin. Ayah saya orangnya sedikit berbicara, namun banyak bekerja. Yang di foto itu, ayah kandung saya pak. Terimakasih sudah mampir kemari pak n salam literasi.
Bagus bu
Terimakasih buk Kharirotus Sakdiyah, atas hadir n apresiasinya disini. Salam kenal n salam literasi.
Sama2 bu
Sama2 bu