MAJULAH TANPA MENJATUHKAN ORANG LAIN

Tidak semua orang satu pemikiran dengan kita. Tak heran sering terjadi perdebatan meskipun dengan orang terdekat. Egolah yang membuat kita berjarak. Disaat keinginan untuk memajukan sekolah sangat menggebu-gebu, disaat itu pulalah keinginan tersebut tersebut terhenti. Hal itu terjadi karena ego seseorang yang tak ingin melihat rekan kerjanya lebih maju dari dirinya. Dia hanya ingin menjadi yang terbaik ,bukan orang lain.

Ya benar, seseorang inilah yang aku anggap sebagai sahabat, kakak, rekan kerja, senior bahkan sebagai orang tuaku di sekolah. Selama 8 tahun saya mengajar di kelas 2, baru tahun ini saya dipindahkan untuk mengajar kelas 1. Tahun ini saya menjadi rekan kerjanya. Rencana-rencana yang ingin saya terapkan untuk memajukan pendidikan khususnya anak-anak didik di kelas saya dengan penuh semangatpun hampir pupus. Disaat saya lebih maju selangkah dari dia, sikapnyapun berubah terhadapku 180 derajat. Dia tidak pernah menyapa bahkan sampai dengan hati menjelek- jelekan saya kepada rekan kerja.

Untungnya support system dari rekan kerja yang lain sangat luar biasa membantuku. Bahkan mereka mendukung cara mengajarku. Diam, hanya itu yang saya lakukan, meskipun dia menjelek-jelekanku diluar sana. Diam dan membuktikan hasil inilah cara yang terbaik menurutku, biarlah tangan Dia yang bekerja, Dialah yang bisa Yang Maha membolak balikan hati manusia. Dengan berjalannya waktu, egonyapun mulai melunak. Sampai akhirnya disatu waktu dia sudah mulai menerimaku sebagairekan kerjanya dan menerima cara pembelajarannku yang berbeda dengan cara pembelajarannya.

Jadilah seseorang yang ingin lebih maju tanpa menjatuhkan orang lain. Biarkanlah orang lain berkata apa, asalkan kita diposisi yang benar. Jangan hanya bicara tetapi buktikan dengan hasil dan karya. Serta biarlah Dia yang Maha Kuasa yang mengatur hati manusia. Jangan pantang menyerah untuk sebuah kemajuan dan buktikan dengan aksi bukan dengan basa basi.