#TantanganGurusiana hari ke-9

Jongkong

***

Bertahun-tahun telah berlalu, aku belum melupakannya. Kisah bahagia dan sedih terbungkus dalam hati. Setiap kali bertemu kakakku, kami menghabiskan malam dengan obrolan masa kecil. Kami kembali menyegarkan pikiran, membuka kenangan, mengeluarkan isi kepala agar bisa mengingat setiap detailnya. Hari-hari bermain di halaman berpasir, seolah-olah memanggil saraf sadar untuk menginjakkan kaki di sana. Bagian yang paling disukai bermain jongkong dan berenang. Kami ingin kembali ke masa itu.

***

Cerita terus berlanjut, mata tak memiliki rasa kantuk. Kami seperti tak ingin kehilangan sejarah meskipun sudah berada ditempat berbeda dengan orang-orang yang baru dikenal. Kami masih bersemangat, semua duka pergi sementara waktu, sampai akhirnya kami tertidur tanpa rencana.

***

Keesokan harinya, kami masih menyambung cerita yang tertunda. Dahulu kami saling berlomba membasahkan baju, mengusutkan rambut dan menambah penampilan dengan noda getah pohon yang terukir indah pada pakaian...heehee. Aku adalah pasukan termuda diantara rombongan bermain itu. Seharian, kami bisa berkali-kali berendam di air laut serta berjemur diterik matahari dalam sebuah jongkong. Berkayuh untuk memancing selalu kunantikan. Di sekitar tempat kami memancing juga terlihat beberapa pencari ikan lainnya. Sesekali tampak jongkong mereka akan menghilang dan kemudian muncul lagi. ”Apakah jongkong itu tenggelam dan timbul lagi?,” tanyaku pada kakakku. Aku sangat ketakutan sambil memegangya, dan dia bilang itu hanya ulah ombak.

***

Kepulauan Anambas, 6 Januari 2021