UKBI vs TOEFL
Anda tahu TOEFL? Iya iya bener, tes Bahasa Inggris yang bikin puyeng itu. Trus, berapa skor TOEFL Anda? 400, 500, ,600? Jangan bilang 800 ya, diketawain kucing sebelah nanti, karena skor maksimal TOEFL ITP adalah 677. Lalu, kalau saya tanya apa itu UKBI, Anda paham tak? Bagi saya yang lebih banyak menelan boso Londo, saya sendiri cukup asing dengan istilah tersebut. Pertama kali saya mengenal istilah UKBI adalah ketika saya menghadiri Pameran Pendidikan di JCC sekitar tahun 2018 di booth Badan Bahasa Kemendikbud. Di situ tertulis “Coba UKBI Gratis”. Membaca kata “GRATIS”, mata siapa yang tak berkedip, hati mana yang tak berdesir, pastilah saya harus mencobanya, mumpung gratis. Ternyata UKBI adalah singkatan dari Uji Kemahiran Bahasa Indonesia, nah baru tahu juga kan? Jadi UKBI itu merupakan alat tes yang digunakan untuk mengukur kemahiran seseorang dalam ber Bahasa Indonesia. Coba siapa di sini yang sudah pernah melakukan UKBI angkat jari? Ya sudah, turunkan lagi jarinya jika belum pernah. Ah, saya ini kan sejak lahir sudah tinggal dan menetap di Indonesia, setiap hari saya juga menggunakan Bahasa Indonesia, masak iya harus di tes segala. Emang situ yakin klo di tes Bahasa Indonesianya dapat berapa? Ingat gak dulu waktu UN Bahasa Indonesia dapat nilai berapa? Lebih bagus nilai Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris? Kalau orang bule pasti bagus lah nilai TOEFL nya. Belum tentu. Karena bahasa yang kita gunakan sehari-hari itu sangat berbeda dengan bahasa yang ada di dalam tes. Kita bisa berkomunikasi dengan lancar bukan berarti bisa mengerjakan soal dengan lancar juga. Terdapat karakteristik yang berbeda antara written form dan juga spoken form. Ketika saya mencoba mengerjakan UKBI, banyak kata atau istilah yang tidak saya pahami, karena saya tidak pernah menjumpai istilah tersebut di keseharian saya. Dan akhirnya saya mendapat skor uji coba UKBI seadanya, setidaknya masih layak lah diakui sebagai warga negara Indonesia. Andai saja saya punya sertifikat UKBI, pasti bisa daftar di Bengkel Penerjemah. Untungnya saya gak punya, jadi saya berhenti berandai-andai.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar