#Tagur(142)

Jaman dulu orang selalu menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan hujan jika sudah mulai masuk bulan berakhiran “er.” Seperti pada bulan September, Oktober, Nopember dan Desember meskipun akhirnya hujan bisa sampai bulan Maret dan April. Persiapan mulai dari perbaikan atap rumah untuk antisipasi bocor, penyiapan tempat untuk menampung air hujan, perlengkapan saat berpergian seperti payung dan jas hujan serta antisipasi agar pakaian cepat kering terutama yang memiliki bayi serta yang utama untuk waktu penanaman.

Untuk daerah-daerah seperti Pulau Sumatra dan Pulau Jawa, hujan berlangsung hampir sepanjang tahun, meskipun tetap mengenal musim hujan. Sedangkan untuk daerah di Pulau Jawa dan Indonesia bagian timur memiliki musim yang tegas. Saat berada pada musim hujan maka hampir sepanjang hari turun hujan dan pada musim kemarau sama sekali tidak ada turun hujan.

Namun saat ini, sering kali orang-orang masih menggunakan kebiasaan orang jaman dulu, yaitu musim hujan pada bulan berakhiran “er” tetapi kenyataannya tidak demikian. Seperti saat ini, di Pulau Jawa, khususnya Yogyakarta telah turun hujan meskipun masih bulan Juni. Sektor yang paling terdampak dari kondisi ini adalah petani. Beberapa petani mulai melakukan penanaman untuk jenis tanaman yang tumbuh baik pada musim kemarau, tetapi kenyataannya hujan turun. Sehingga antisipasi secara ekstra harus dilakukan. Seperti melakukan pencegahan berkembangnya hama dan penyakit tanaman. Karena jenis hama dan jamur tertentu berkembang baik pada musim hujan. Ada juga jenis mikroorganisme yang sangat menyenangi kondisi hujan dan panas berganti ganti seperti saat ini.